Kalau ditanya mudik gratis, saya ingat saat mahasiswa dulu. Iya, kebetulan saya kuliah di salah satu PTN di Bogor dan mengambi jurusan kedokteran hewan. Dimana kalau mau pulang kampung berarti ujung ke ujung. Kampung halaman saya di ujung pulau Jawa. Sebenarnya kalau ongkos mungkin tida semahal sekarang sepertinya ya? Tapi tetap saja, bagi kantong mahasiswa itu mahal. Jadi kalau mau lebaran saya selalu ikutan mudik gratis selama kuliah di sana.
Yang saya suka, mudik gratis ini rame-rame tidak sendiri. Yang sedaerah saat itu sepakat untuk pulang bareng-bareng. Berhubung saya itu cewek sendiri asal daerah yang kuliah di Jabodetabek saat itu di angkatan 38, jadi semua barengan menemani. Yaa ada plusnya juga jadi perempuan sendiri seangkatan sedaerah yang kuliah di Jabodetabek. Diturutin maunya hehehe.
Alhamdulillah teman-teman sedaerah saya baik-baik, walau saya pulang mudik sambil bawa kucing kesayangan yang bernama Cucuth mereka berusaha menerima (Walau di hati mikir, ngapain sih kucingnya dibawa-bawa).
Baca Juga: Cucuth, Kucing Kesayangan Echa
Yang lucu lagi, saya mudik gratis dengan tempat yang sama sampai 4 tahun. Serius. Soalnya kampus tempat saya kuliah itu kan kerjasama dengan salah satu bank, jadi mahasiswa bisa ikutan mudik gratis. Karena semua pembayaran kuliah menggunakan bank tersebut, jadi ya alhamdulilah saldo minimal ada buat syarat mudik gratis.
Saat mudik gratis ini seru loh! Serius. Saya kebetulan naik bis terus kalau mudik gratis. Semua orang dapat satu paket seperti kipas tangan, kaos, topi dll. Nanti dapat snack dan minum juga di bis, tapi kalau makan besar ya nggak. Cuma pas di jalan berhenti biasanya buat makan malam dan makan pagi. Jadi ya paling beli minum atau makanan di sana, kadang teman-teman pada bawa makanan sendiri malah bekal. Iya, mahasiswa banget yang irit dahhh pokoknya.
Sebelum berangkat biasanya ada acara gitu buat pelepasan peserta mudik. Ya saya sih ngikut saja, lumayan juga kalau bisa jawab pertanyaan MC karena ada hadiah-hadiah juga hehehe. Paling teman-teman saya pada geleng-geleng kepala melihat tingkah saya dulu itu. Cuma karena dah tanggung malu kan ya sekalian hehehe.
Nanti diabsen sama PIC tiap bis jadi tidak ada yang ketinggalan. Saya juga duduk sama teman-teman yang sedaerah, jadi tenang tidak takut dicopet dll. Kan serem juga, secara naik bis yang orangnya banya tidak kenal tetap kudu waspada sama barang bawaan.
Baca Juga: Istrinya ketinggalan
Nanti kalau dah sampai daerah masing-masing, biasanya diturunkan di tempat yang diminta. Saya selalu dijemput Mama Papa saat itu. Duh senang banget rasanya, ketemu orang tua lagi. Alhamdulillah selamat sampai di tujuan. Lebaran bersama kembali dan gratis pula hehehe. Jadi kangen orang tua, al fatihah.