Lihat ke Halaman Asli

echaimutenan

Blogger Mom

Sinergi Orangtua dalam Mendukung Taman Diferensiasi Belajar Anak pada Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 2 April 2023   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Saya masih ingat, tahun lalu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka pada 11 Februari 2022 secara daring. Saya dan suami akhirnya mulai mencari tahu apa itu Kurikulum Merdeka sebenarnya?. 

Sebagai orang tua yang memiliki anak-anak di usia sekolah, kami harus tahu apa itu Kurikulum Merdeka dan perbedaannya dengan Kurikulum Tematik yang ketika itu sudah dilalui anak-anak kami. Sebagai salah satu orang tua yang aktif di kegiatan sekolah dan POMG, kami kan penasaran dengan program baru yang ada.

Kesulitan Kurikulum Tematik 2013 pada Pemahaman Anak Lintas Mata Pelajaran Saat Pandemi

Kalau boleh jujur saat si Kakak Raffi masuk SD, saya merasa pelajaran kelas 1 sangat berbeda dengan saat saya masih SD dulu. Tapi saya berusaha mendampingi anak agar dia bisa mengerti dengan mengulang pelajaran di sekolah. Cuma memang saya akui, kalau Kurikulum Tematik itu benar-benar harus membentuk siswa lebih paham dan mengerti betul. Karena kalau sekarang dia kurang paham, yang ada saat di kelas selanjutnya maka akan tertinggal.

Tapi itu akan mudah dilakukan bila anak masuk sekolah seperti biasa. Kenyataannya, pandemi Covid-19 membuat anak-anak harus daring dan sedikit tertinggal pelajarannya. Apalagi anak saya kebetulan sekolah di SD Islam swasta yang pelajaran utama saja sangat banyak. Belum mata pelajaran keIslaman yang harus dikuasai untuk memenuhi KKM sekolah. 

Dan sebagai orang tua saya memang kewalahan saat awal-awal pandemi untuk mengajari mata pelajaran di sekolah. Saya yakin semua orang tua sepakat, di sela-sela kesibukan mencari nafkah harus kreatif mengajarkan pelajaran sekolah agar anak paham.

Jadi memang Kurikulum Tematik ini terasa sulit bagi anak untuk mengejar semua mata pelajaran sekolah. Setidaknya, itu yang saya dan suami rasakan waktu itu. 

Kehadiran Kurikulum Merdeka Membawa Gairah Baru untuk Belajar Lebih Fleksibel dan Berkualitas

Dok Pribadi

Setelah mempelajari sedikit tentang Kurikulum Merdeka, saya jadi tahu kalau ada perpaduan antara pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler dengan penambahan penguatan Profil Pelajar Pancasila sejak dini. Hal ini sangat berbeda dengan Kurikulum Tematik 2013 yang lebih mengutamakan pembelajaran agar anak dapat memenuhi sistem nilai KKM.

Dengan sistem yang lebih sederhana dan lebih ringkas, anak akan lebih mudah memahami serta mengejar ketertinggalan pelajaran akibat pandemi kemarin. Jadi pendidikan anak-anak di Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

Yang terasa beda adalah yang tadinya lintas mapel dipecah menjadi beberapa mata pelajaran lagi. Kalau dulu kan digabung mapel Bahasa Indonesia, Matematika, PKN, PJOK dan SBDP menjadi satu pelajaran tematik. Sedangkan sekarang di Kurikulum Merdeka, semua dipecah jadi masing-masing mata pelajaran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline