Lihat ke Halaman Asli

Opini tentang Erupsi Gunung Krakatau

Diperbarui: 14 Desember 2023   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

ada tiga penyebab erupsi gunung api, yaitu:

  • Volume di dapur magma sudah penuh
  • Adanya longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma
  • Faktor curah hujan yang cukup tinggi. Abu vulkanik yang menahan di puncaknya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban. Meskipun isi dapur magmanya sedikit, namun gunung api tetap bisa erupsi.

Tetapi sepertinya erupsi gunung krakatau ini juga disebabkan karena gunung krakatau berada di jalur cincin api pasifik atau yang sering kita dengar dengan sebutan Ring of fire yang merupakan jalur gunung berapi yang  berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yaitu Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur,bisa dilihat dari adanya kejadian meletusnya gunung marapi yang merupakan gunung yang berada di jalur cincin api pasifik hal ini juga mempengaruhi erupsinya gunung krakatau.

ada tiga tahapan mitigasi bencana erupsi gunung berapi.

1. Sebelum Terjadi Letusan

  • Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai perkembangan aktivitas gunung berapi.
  • Mempersiapkan masker dan kacamata pelindung sebagai antisipasi dari bahaya debu vulkanik.
  • Mengetahui jalur evakuasi dan barak pengungsian yang telah disiapkan pihak berwenang.
  • Mempersiapkan langkah cadangan untuk evakuasi jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
  • Mempersiapkan dukungan logistik meliputi makanan dan minuman cadangan, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai secukupnya, obat-obatan khusus sesuai pemakai dan kebutuhan lainnya.

2. Saat Terjadi Letusan

  • Memastikan seluruh warga sudah berpindah ke barak pengungsian atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.
  • Hindari daerah rawan bencana.
  • Menggunakan masker dan kacamata pelindung.
  • Selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di barak pengungsian.

3. Setelah Terjadi Letusan

  • Memastikan kebutuhan dasar terpenuhi apabila harus menetap lebih lama di barak pengungsian.
  • Mendampingi anak-anak dan remaja untuk mengurangi risiko tekanan jiwa yang didapatkan selama berada di barak pengungsian.
  • Tetap menggunakan masker dan kacamata pelindung selama berada di wilayah yang terdampak abu vulkanik.
  • Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman.
  • Mewaspadai kemungkinan bencana lainnya, seperti banjir lahar dingin yang disebabkan curah hujan tinggi, dan menghanyutkan material vulkanik maupun reruntuhan kayu apapun sepanjang sungai dari hilir ke hulu.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline