Lihat ke Halaman Asli

Bila Itu Takdir...

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutautkan kisah itu, sebuah duka yang tak berujung, sebuah masalah yang tak bertepi, dan benarkah itu?? Aku memang begini, dan setelah awal itu yang mempertemukan kita, menjadikan sebuah kisah yang panjang.

Andai saja waktu bisa berjalan kebelakang mungkin tidak seperti ini dan tidak begini, betapa aku ingin disana dan bersama seperti sedia kala, namun jalan untuk kesana sungguh tak bisa aku temukan. Dan betapa sangat sulit dan pelik diantara semuanya yang kuhadapi hingga dari mana membuat selesai pun tak aku dapati.

Sungguh sangat tak mengerti apa yang dinginkan ketika semua terjadi, dan sangat tidak mengerti dengan apalagi mengakhiri semua ini. Bila saja semua bisa kembali apakah akan sebahagia dan seindah dulu? Ahhh  semua buka soal dapat selesai dan tidak selesai, bukan soal berujung dan tidak berujung, melainkan bagaimana bisa menyatukan kembali sebuah percikan percikan yang retak dan ternoda, menjadi utuh seperti sedia kala, sehingga akan menjadikan satu keutuhan yang sangat indah. Atau menjadi sebuah kesatuan yang nyata?.

Mempertahankan semuanya bukan jalan mudah namun jika memang harus terjadi kenapa tidak menerimanya lagi?? yang ada hanyalah sebuah kepasrahan dan keikhlasan dari kita agar tetap menjadikan semua kembali. Bukan soal takdir untuk bisa utuh, namun soal bagaimana menjadikan utuh dalam artian yang sesungguhnya.

Bila itu takdir... apakah akan sangat panjang proses itu??? Sejenak menghentikan semua untuk menekuk diri berpasrah kepadaNya, dan hanya itu yang bisa. Dan sampai kapan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline