Lihat ke Halaman Asli

ecaresanti

Mahasiswa Hukum Pidana Islam

Peran Akal dalam Pembentukan Hukum Islam: Perspektif Sosiologis

Diperbarui: 17 Desember 2024   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1. Akal manusia berperan dalam proses pembentukan hulum Islam, khususnya dalam

konteks dinamika sosial yang terus berubah

Akal manusia dalam Islam tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami

wahyu, tetapi juga sebagai sarana untuk menghasilkan keputusan hukum yang relevan

dengan perkembangan zaman. Pemahaman ini sejalan dengan prinsip bahwa Al-Qur'an

dan Hadis tidak mencakup seluruh aspek kehidupan secara rinci. Oleh karena itu, akal menjadi penting dalam menggali hukum dari teks-teks tersebut, terutama dalam konteks

masalah yang tidak ditemukan jawaban langsung dalam teks agama.7

Proses pembentukan hukum Islam yang melibatkan akal berfokus pada penerapan

prinsip-prinsip dasar syariat, seperti keadilan, kemaslahatan, dan tujuan syariat (maqasid

al-shariah), dalam setiap dinamika sosial yang ada. Akal berfungsi untuk memahami dan

menyesuaikan hukum dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terus

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline