Lihat ke Halaman Asli

Eca Marlina

Travelling keliling dunia adalah cita-citaku

Masa Depan Mobil Listrik Indonesia Ada di Kawasan Industri Morowali

Diperbarui: 24 Juni 2021   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan 3 Menteri RI ke PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) pada Rabu (23/6). Sumber Foto: Palu Poso

Semakin majunya perkembangan teknologi, dari yang semula belum ada transportasi mobil, ada transportasi mobil dengan bahan bakar minyak, kini manusia sudah berlomba-lomba membuat mobil listrik. 

Tak ketinggalan negeri kita Indonesia. Terlebih dengan sumber daya alam melimpah, bukan hal yang sulit menciptakan baterai mobil listrik yang diincar banyak investor asing termasuk Tiongkok yaitu lithium.

Bahkan menurut investor Tiongkok Chairman Tsingshan Holding Group, Mr Xiang Guangda, yang berinvestasi di Kawasan Industri Morowali atau IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) menilai bahwa Indonesia bisa membuat mata rantai industri lithium hanya dengan 5 tahun saja, ketimbang negara lain seperti Tiongkok yang membutuhkan waktu 20 tahun.

Fakta ini disampaikan saat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil melakukan meeting virtual dengan PT IMIP dan juga investor Tiongkok di Kawasan Industri Morowali pada hari Rabu (23/6).

Lebih lanjut, Mr Xiang Guangda menjelaskan bahwa karena dengan kecepatan Indonesia yang 5 tahun sudah bisa membuat mata rantai industri lithium, maka banyak investor asing yang tertarik untuk mengembangkan industri lithium baterai di Indonesia serta membutuhkan demand dari lithium baterai di indonesia. Sekarang ini, para calon investor membutuhkan kepastian demand baterai lithium di Indonesia. 

Sedangkan dukungan dari pihak Indonesia sendiri dijelaskan oleh Menko Luhut bahwa pemerintah pusat siap mengurus segala perizinan yang dibutuhkan investor di PT IMIP seperti Tsingshan dan Delong Holdings Ltd. Tidak hanya itu saja, rencananya APBN Indonesia tahun depan akan didorong lagi supaya bisa membeli semua kendaraan-kendaraan yang berbahan lithium.

Nantinya yang akan memproduksi baterai lithium di Indonesia khususnya di Kawasan Industri Morowali (PT IMIP) adalah PT Huayue Nickel Cobalt (HYNC) yang progres pabriknya sangat baik berkat adanya investasi dari pihak asing.

Dalam kunjungan 3 menteri ke PT IMIP tidak hanya membahas masa depan proyek mobil listrik Indonesia namun juga proyek lainnya yang juga memberi manfaat yaitu proyek Industri Hijau di Morowali. Karena pernyataan bahwa pemerintah pusat siap membantu segala perizinan maka pihak investor berharap proyek yang satu ini juga bisa diperhatikan karena masih memiliki kendala di perubahan status lahan. 

Dengan adanya kepercayaan dari pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia maka harus digunakan sebaik-baiknya agar Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai sumber daya alam melimpah dapat mengolahnya sendiri. Kedepannya mereka bisa menjadi pemain besar industri mobil listrik baik di kancah nasional maupun internasional.

Dan juga didukung pembangunan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dalam negeri pada 2023 mendatang semoga bisa membuat Indonesia lebih dikenal karena menjadi andal dalam industri teknologi dan bukan hanya karena pariwisata di Bali saja. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline