Lihat ke Halaman Asli

Eca Marlina

Travelling keliling dunia adalah cita-citaku

Kementerian Investasi: Tingkatkan Ekonomi RI Lewat Hilirisasi

Diperbarui: 4 Mei 2021   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahlil Lahadalia -Sumber:https://menpan.go.id/

Bergerak, bergerak, bergerak! Kata itulah yang cukup mewakilkan Kementerian Investasi yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (28/04) lalu. Di hari pertama kerjanya sebagai Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia langsung bergegas bekerja untuk lembaga tersebut. Tak ingin duduk diam nyaman, Bahlil menyatakan bahwa lembaga yang dinaunginya tersebut akan berupaya mendorong keberadaan hilirisasi bagi industri yang ingin berbisnis di Indonesia. 

Bahlil memaparkan, ada empat sektor usaha yang akan menjadi fokus pemerintah serta Kementerian Investasi untuk didorong membuat hilirisasi industri. Pertama, sektor kesehatan yakni dengan membangun pabrikan bahan baku obat-obatan untuk menekan laju impor. 

Kedua, infrastruktur melalui pemanfaatan sumber daya asli dalam negeri untuk bahan baku. Ketiga, industri otomotif mengingat komponen mobil mayoritas merupakan bahan impor. Dan yang terakhir adalah sektor industri pertambangan. 

"Hilirisasi tambang dan mobil, kami mengatakan bahwa proses rencana desain dari ore nikel sedang on the track. Investor tidak boleh lagi ekspor ore miliknya. Maka dari itu, sebentar lagi Indonesia akan menjadi pusat industri baterai dunia," jelas Bahlil. 

Menteri Investasi tersebut mencatat, setidaknya ada dua perusahaan yang akan mendukung berdirinya pabrik baterai listrik di Indonesia. Pertama, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang akan membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai FDI (foreign direct investment) mencapai US$5,2 miliar. Lalu yang kedua, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar dan akan membuat hal serupa dengan CATL. 

Bahlil juga tak segan mengingatkan bahwa untuk memudahkan para investor dalam menjalankan usahanya, dibutuhkan kemudahan perizinan investasi. Oleh sebab itu, pemerintah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja yang akan memberikan percepatan perizinan, efisiensi dana, kepastian, dan transparansi.

Dirinya juga menambahkan, Kementerian Investasi dorong hilirisasi dan ekonomi investasi tidak hanya di Pulau Jawa namun juga di luar Pulau Jawa. Menurutnya, dengan sebaran investasi yang merata maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Berdasarkan pemaparan Bahlil, adapun di akhir tahun ini, Kementerian Investasi akan menargetkan nilai dana investor yang terkumpul sebanyak 900 triliun rupiah. Hingga kuartal I-2021, realisasi investasi telah mencapai Rp219,7 triliun yang rupanya tumbuh 4,3% year on year (yoy). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline