Sepenggal kasus bullying yang dialami oleh Sa Geum-ran karena parasnya yang dirasa "kurang cantik" seolah menjadi pembenaran kalau menjadi cantik itu penting. Untungnya kejadian ini hanya sebuah adegan pada film korea yang berjudul "Birth Of Beauty". Namun, fenomena ingin menjadi cantik seperti artis korea seolah masih menjadi prioritas bagi sebagian kaum hawa.
Paradigma yang masih lekat di kalangan masyarakat ASIA,termasuk Indonesia. Cantik itu identik dengan putih dan glowing. Hal ini mungkin membuat sebagian wanita menjadi sedikit kurang percaya diri.
Sayangnya, para kaum hawa masih saja terbujuk rayuan dan janji manis penggunaan krim mengandung merkuri. Keinginan perubahan penampilan yang instant dirasa sangat menggiurkan. Tentu saja karna biaya yang harus dikeluarkan tidak setinggi jika perawatan dokter ataupun operasi plastik.
Para oknum kejahatan sepertinya bisa membaca pangsa pasar yang empuk. Mereka berupaya dengan mengunggah beberapa video yang bertajuk "kulit putih dalam 7 hari". Bermodal foto dan video yang menarik,para produsen ini dapat menembus penjualan diatas 10.000 pieces melalui marketplace.
Meskipun dalam pembuatan foto dan video mereka tak segan menggunakan aplikasi filter yang super dahsyat.Nyatanya hal ini mampu menghipnotis para kaum hawa untuk segera memenuhi keranjang belanjanya.
Badan POM telah melakukan berbagai upaya tentunya. Beberapa operasi pasar telah dilakukan untuk menertibkan kasus ini. Selain itu, lembaga pengawas obat dan makanan ini bekerjasama dengan KOMINFO melakukan patroli cyber untuk melakukan takedown beberapa akun yang menjual barang berbahaya ini. Selama periode Oktober 2021 hingga Agustus 2022 BPOM telah melakukan pemblokiran 83.700 link penjualan produk kosmetika illegal dan mengandung bahan dilarang/berbahaya dengan jumlah total produk 6,5 juta pieces dan nilai keekonomian sebesar Rp296,9 miliar.
Tindakan hukum juga telah ditegakkan. Nyatanya hal ini tak membuat jera para pelaku kejahatan. Demi meraup untung yang besar mereka tak peduli lagi efek samping yang akan dialami para konsumen.
Merkuri bukan zat baru dalam dunia kosmetik. Sudah lebih dari satu dasawarsa hal ini didengungkan. Berbagai video informasi bahaya kosmetik bermerkuri juga sudah berseliweran di media sosial. Namun, ternyata penggunanya masih banyak.
Ciri- ciri Krim bermerkuri
Mengutamakan asas kecurigaan sepertinya lebih aman bagi kita sebagai konsumen. Beberapa krim yang bermerkuri dapat kita deteksi lebih awal. Ciri ini tentu saja bukan hal yang pasti, untuk memastikan adanya merkuri dalam suatu produk harus dilakukan pengujian laboratorium.
Ciri yang pertama, krim ini lebih terasa lengket. Jika dioleskan di kulit akan terasa panas dan gatal pada awal pemakaian. Kedua,warna krim sedikit mengkilap,ini pengaruh dari warna logam merkuri yang mengkilap. Ketiga, baunya menyengat seperti layaknya bau logam. Untuk mengelabui pembeli, para produsen biasanya menambahkan pewangi yang tajam.