Lihat ke Halaman Asli

Ebrilianty

Mahasiswa Universitas Airlangga

Jejak Sejarah Kesehatan Masyarakat Indonesia dari Awal Kolonial Hingga Kampus (Universitas Airlangga))

Diperbarui: 9 September 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JEJAK SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA DARI AWAL KOLONIAL HINGGA KAMPUS (UNIVERSITAS AIRLANGGA)

EBRILIANTY YUGANING DJATMIKO/191241007 

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui upaya masyarakat. Di Indonesia, sejarah kesehatan masyarakat memiliki perjalanan panjang yang dimulai sejak masa penjajahan Belanda dan terus berkembang hingga saat ini.

Pada pertengahan abad ke-19, didirikan sekolah kedokteran di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Sekolah-sekolah ini berperan penting dalam menghasilkan tenaga medis yang terlatih dan mampu menangani berbagai masalah kesehatan masyarakat. Selain itu, laboratorium-laboratorium kesehatan juga didirikan di kota-kota tersebut untuk mendukung penelitian dan pemberantasan penyakit.

Pada awal abad ke-20, kesehatan masyarakat di Indonesia semakin berkembang dengan adanya berbagai program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial. Pada tahun 1922, wabah pes melanda Indonesia dan menyebabkan banyak korban jiwa. Dr. John Lee Hydrich, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Lembaga Rockefeller New York, melakukan penelitian dan menemukan bahwa tingginya angka kematian disebabkan oleh buruknya kondisi sanitasi lingkungan. Berdasarkan temuannya, Hydrich memulai upaya kesehatan masyarakat dengan mengembangkan daerah percontohan sebagai pendidikan penyuluhan kesehatan.

Kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini menunjukkan kemajuan signifikan, terutama dalam penanganan penyakit menular dan peningkatan akses layanan kesehatan dasar. Program imunisasi massal dan pembangunan infrastruktur kesehatan seperti puskesmas telah membantu mengurangi angka kejadian penyakit. Namun, tantangan masih ada, termasuk masalah gizi, sanitasi, dan polusi lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai kesehatan masyarakat yang lebih baik di masa depan.

Pada tahun 1982 beberapa Universitas yang berada di Indonesia terutama pada Perguruan Tinggi Negeri mendirikan Fakultas Kesehatatan Masyarakat yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terlatih dalam bidang kesehatan masyarakat untuk pelayanan kesehatan, FKM UI bekerja sama dengan SPH University of Hawaii, memprakasai berdirinya FKM sebagai fakultas Pembina di 5 perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara.

Sejarah Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga, awal berdirinya FKM UNAIR, pada tahun 1984, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) hanya menerima mahasiswa dari lulusan D3 kesehatan (S0) yang linier dan telah bekerja minimal 2 tahun. Para mahasiswa tersebut dididik menjadi S.KM dalam jangka waktu 4 semester (2 tahun).

Pembukaan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) saat itu dapat diizinkan dengan syarat harus menerima lulusan SMA. Pada tahun 1985, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) FK Unair mulai menerima mahasiswa yang berasal dari SMA. Pada saat itu juga masih menerima mahasiswa lulusan D3 melalui seleksi khusus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline