Sekte sempalan akhir zaman salafi wahabi mempunyai aqidah yang nyeleneh , selain beraqidah tajsim (menjasmanikan Allah) dan Tasybih (menyerupakan Allah dengan Makhluk), wahabi juga punya keyakinan bahwa Abu lahab bertauhid begitupun musyrikin lainnya dimasa nabi. Hal ini disebabkan karena wahabi membagi tauhid menjadi 3 , menurut wahabi tauhid itu ada 3 sebagaimana penjelasan berikut ini
1.Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah adalah tauhid tingkat awal yang merupakan keyakinan bahwa yang menciptakan, memiliki dan mengatur langit dan bumi hanyalah Allah semata
2. Tauhid Uluhiyyah
Tauhid uluhiyyah adalah keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah
3. Tauhid Al-asm' was-shift
Tauhid asma' wa shifat atau maksud dari tauhid asma' wa shifat diyakini oleh wahabi mencakup tiga perkara yaitu :
Pertama Menetapkan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an Asmaul Husna dan Shifatul Ulya.
Kedua Semua nama-nama dan sifat-sifat yang tertera dalam Al-Qur'an dan hadits. Ketiga Mengimani hukum-hukum yang terkandung di dalam nama-nama dan sifat-sifat tersebut serta tuntutan ubudiyah dari setiap nama dan sifat tersebut.
Lalu pembaca akan bertanya , dimana letak wahabi mengatakan Abu Lahab bertauhid ? .
Adanya Tauhid Rububiyah membuat Abu Lahab divonis bertauhid oleh wahabi, mengapa demikian ? Tauhid Rububiyah merupakan keyakinan bahwa yang menciptakan, memiliki dan mengatur langit dan bumi hanyalah Allah semata, maka menurut wahabi, kaum musyrikin (termasuk abu lahab) pun telah menerapkannya dengan dalil
"Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka (orang orang kafir jahiliyah), "Siapa yang telah menciptakan mereka?" niscaya mereka akan menjawab: "Allah" (QS.azZukhruf: 87)
Menurut Wahabi ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa kaum musyrikin bertauhid rububiyah, dan menganggap keimanan seseorang tidak cukup hanya dengan mengakui tauhid rububiyah, sebab tauhid ini juga dimuiliki orang-orang musynik. Konsekuensinya muncul vonis syirik dan kafir bagi setiap muslim yang melakukan praktek tawassul kepada nabi atau orang shaleh yang sudah meninggal bahkan Muhammad bin Abdul Wahhab menganggap kesyirikan yang dilakukan kaum muslimin yang bertawassul lebih parah daripada kesyirikan kaum kafir Quraisy, seperti Abu Lahab dan Abu Jahl, sebagaimana pernyataannya dalam Kaysf asy-Syubuhatnya yang diikuti pengikutnya, seperti Muhammad Muhammad Ahmad Basyumail dalam kitabnya, Kaif Nafham at-Tauhid