Ada beberapa spesies kepiting yang dapat disebut sebagai kepiting bakau. Salah satunya Scylla serrata.
Kaki S. serrata berjumlah empat pasang. Bentuknya pipih seperti dayung sehingga lebih cocok untuk berenang daripada berjalan.
S. serrata juga memiliki kaki depan yang sudah berubah menjadi sapit yang besar dan kuat. Fungsi sapit ini terutama untuk mencengkeram mangsa atau makanan serta sebagai senjata untuk menyerang musuh atau mangsa.
Karapas S. serrata berbentuk oval dengan permukaannya licin. Lebar karapas S. serrata dewasa dapat mencapai 25--28 cm. Meskipun demikian, sudah sulit menemukan yang berukuran sebesar itu. Kepiting yang umum ditemukan di alam liar adalah yang kerapasnya sekitar 15-20 cm.
Cangkang punggungnya berwarna hijau kekuningan, hijau keabu-abuan, atau cokelat kehitaman dengan sedikit warna merah pada
karapasnya serta putih kekuningan pada abdomennya. Pada cangkang ini terlihat alur berbentuk H yang jelas.
S. serrata juga memiliki sembilan duri kecil yang tajam yang tumbuh di sepanjang tepi cangkang punggung dan sendi kaki. Duri pada lobus frontalis dan lengan sapit lebih tampak dibandingkan pada spesies Scylla lainnya.
Pada kaki renang, karapas, dan lengan sapitnya terdapat pola bercak. Di luar bercak tersebut, sapit dan kakinya berwarna ungu pucat, kehitaman, atau hijau.
Seperti kepiting yang berada di dalam genus Scylla lainnya, keempat pasang kaki S. tranquebarica berbentuk seperti dayung serta lebih cocok digunakan untuk berenang daripada berjalan.
Bentuk karapasnya oval, permukaannya licin, dan terdapat alur berbentuk H yang terlihat jelas. Lebar karapas pada S. tranquebarica dewasa sekitar 20 cm.
Warna cangkang punggungnya oranye tua atau cokelat, abdomennya putih kekuningan, serta sapitnya oranye atau merah. Pada organ tersebut terdapat semburat biru atau hijau.
Pada kaki renang, karapas, dan lengan sapitnya terdapat pola bercak. Meskipun demikian, pola bercak ini tidak bersifat permanen.