Lihat ke Halaman Asli

Hadi

Tukang Buku

Menyiapkan Rumah Semai

Diperbarui: 28 November 2023   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebagian tanaman, seperti melon, semangka, dan cabai,  tidak bisa ditanam langsung di ladang. Tanaman tersebut harus disemaikan dahulu agar pertumbuhan benihnya optimal.

Idealnya, benih tanaman disemaikan di rumah kaca, sehingga terlindung dari panas, hujan, perubahan cuaca yang ekstrim, angin, serta serangan hama dan penyakit. Ukuran rumah kaca ini disesuaikan dengan jumlah benih yang disemaikan. Semakin banyak benih, semakin besar pula ukuran rumah kacanya. 

Sayangnya, pembuatan rumah kaca ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak banyak petani yang sanggup membangn rumah kaca yang ideal. Untuk mengatasinya, petani tersebut biasanya membangun gubuk sederhana untuk melakukan penyemaian benih.

Gubuk tersebut dapat dibangun di dekat perkebunan atau di dekat rumah. Jika dibangun di dekat perkebunan, perlu dipastikan ada yang menjaga benih yang disemaikan setidaknya saat pagi sampai sore hari. 

Keamanannya juga perlu diperhatikan, supaya tidak dirusak oleh hewan liar. Atap gubunk ini sebaiknya dibuat dari bahan transparan yang dapat menahan sinar matahari lebih dari 50%.

Setelah itu, dibuat sungkup untuk melindungi semaian. Sungkup tersebut berbentuk setengah tabung dengan panjang 5 -- 10 m, lebar 1 -- 1,5 m, dan tinggi 70 -- 90 cm. Jumlah dan ukuran sungkup  ini dapat disesuaikan dengan kondisi lahan dan jumlah benih yang disemaikan. 

Atap  sungkup tersebut terbuat dari plasrik transparan yang agak tebal. Apabila perlu, dapat ditambahkan waring, supaya lebih kuat. Meskipun demikian, waring ini didesain sedemikian rupa agar mudah dibuka dan ditutup.

Kerangka sungkup ini dapat terbuat dari bambu, kayu, atau besi. Meskipun demikian, untuk atap, kerangka dari bambu lebih disarankan, karena murah, kuat, dan fleksibel. 

Sementara itu, untuk dasar sungkup, lebih baik menggunakan kayu atau besi, karena lebih kuat. Kerangka dasarnya dibentuk persegi panjang dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan. 

Setelah itu, pada setiap 30 -- 50 cm panjang kerangka dasar, disambung dengan kerangka atap. Kerangka atap ini terbuat dari bambu yang dilengkungkan sampai berbentuk setengah lingkaran. Lengkungan kerangka atap itu diatur sedemikian rupa agar tinggi dan lebarnya sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline