Lihat ke Halaman Asli

Hadi

Tukang Buku

Mengapa Harus Melon?

Diperbarui: 7 November 2023   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bersama semangka, mentimun dan labu, melon (Cucumis melo) merupakan tanaman dalam famili Cucurbitaceae yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia dan dunia. Buahnya disukai oleh kebanyakan orang, terutama karena daging buahnya yang tebal, lunak, rasanya manis, dan kandungan airnya tinggi.

Buah yang efek negatifnya hampir tidak ada ini juga relatif mudah dibudidayakan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Jangka waktu pembudidayaannya juga relatif singkat, yaitu sekitar 2,5 -- 3 bulan. 


Buah yang dipanen, dapat bertahan lebih dari dua minggu, walaupun tidak disimpan di lemari pendingin. Kondisi ini memungkinkan buah melon dikirm ke tempat yang jauh dan atau yang membutuhkan waktu lama.

 Biaya pengirimannya pun tidak terlalu mahal, mengingat buah ini tidak perlu disimpan di kendaraan berpendingin ruangan.

Melon dapat tumbuh dengan optimal di daerah yang suhunya 25 - 30C, mendapat cahaya matahari lebih dari enam jam per hari, dan tingkat kelembapannya rendah. 

Suhu yang terlalu dingin dan curah hujan yang tinggi dapat membuat melon lebih mudah terserang penyakit. Pertumbuhan dan tingkat kemanisan buahnya pun dapat berkurang. 

Di Indonesia, kondisi seperti ini dapat ditemukan di berbagai tempat, sehingga memungkinkan dibudidayakan hampir sepanjang waktu. Berbeda dengan negara-negara yang mengalami empat musim, yang hanya dapat menanam melon di musim semi dan panas.

Menurut AtlasBig.com, Indonesia adalah produsen melon terbesar ke-25 di dunia dengan jumlah produksi 117.344 ton. Negara penghasil melon terbesar saat ini adalah Tiongkok, disusul Turki, Iran, India, dan Kazakhstan. Meskipun demikian, negara pengekspor melon terbesar di dunia adalah Spanyol. Tiongkok tidak menjadi negara pengekspor terbesar, karena hasil produksinya banyak yang ditujukan untuk konsumsi dalam negeri. 

Sementara itu, Spanyol adalah produsen melon terbesar di Eropa. Lebih dari separuh produksi melon dari negara ini ditujukan untuk ekspor. Selain itu, Spanyol menjadi pintu masuk buah melon yang diekspor dari negara-negara Afrika Utara ke Eropa. Melon-melon ini kemudian didistribusikan ke berbagai negara di Eropa.


Negara pengekspor melon terbesar kedua di Eropa adalah Belanda.Di negara ini hampir tidak ditemukan perkebunan melon. Seperti halnya Spanyol, Belanda mengimpor melon dari berbagai negara di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika untuk dijual lagi ke negara-negara Eropa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline