Lihat ke Halaman Asli

Hadi

Tukang Buku

Solo, 19 Desember 1948

Diperbarui: 20 Desember 2017   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Desas-desus dan laporan intelijen tentang akan datangnya serangan Belanda semakin santer terdengar. Pengalaman agresi tahun sebelumnya rupanya sudah dijadikan pelajran berharga, walaupun saat itu, Belanda tidak berhasil memasuki kota Solo. 

Sebagai penanggung jawab pertahanan wilayah eks karesidenan Surakarta dan Madiun, Slamet Riyadi harus cepat menyiapkan pasukannya. 

Berbagai pasukan dan milisi yang ada di bawah tanggung jawabnya harus segera dikonsolidasikan. Salah satu caranya adalah mengadakan latihan perang yang melibatkan semua kekuatan bersanjata pro-republik di Solo dan sekitarnya. 

Latihan perang itu dijadwalkan dimulai pada Minggu pagi tanggal 19 Desember 1948. Skenario latihan sudah dibuat dengan rinci. Tugas dan penempatan setiap unit pasukan sudah diberikan kepada masing-masing pimpinannya.

Beberapa menit sebelum latihan perang resmi dimulai, terdengar bunyi pesawat tempur meraung-raung. Disusul oleh bunyi ledakan bom dari arah Yogyakarta dan sekitar Solo. Tidak salah lagi. Belanda kembali melakukan agresi militer. Setelah berpikir sejenak, Slamet Riyadi mengubah skenario latihan perang menjadi persiapan perang sungguhan melawan serbuan Belanda.

Di sisi lain kota Solo, Kolonel Gatot Subroto menhadapi dilema yang mungkin paling berat dalam hidupnya. Baru saja menerima penyerahan 11 tahanan politik, dia harus memutuskan nasib para tahanan tersebut. Panglima Besar telah memerintahkan untuk mempertahnkan kemerdekaan dengan cara gerilya. Gerilya dengan membawa-bawa tahanan adalah hal yang muskil. Membebaskan mereka begitu saja juga bukan keputusan yang bijak.Jika harus dihukum, pengadilan militer sulit digelar. Akhirnya, Kolonel Gatot menandatangani keputusan penghukuman para tahanan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline