"Coba, mohon perhatian untuk mahasiswa yang berdiri di sebelah kanan, barisan kursi paling belakang! Mohon kerjasamanya untuk melepaskan jaket almamater kampus Anda terlebih dahulu! Letakkan di kursi dan segera bergabung dengan mahasiswa lainnya ke ruang jamuan!".
Suara keras dari Pak Anggara, dosen pembimbing KKN melalui microphone di ruang Balai Desa Karang Joho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo menggema di ruangan tersebut.
Tentu saja, hal itu membuat semua para mahasiswa dan juga dosen lainnya serta tamu undangan dari pejabat Kabupaten ikut menoleh. Semua mata akhirnya tertuju pada sosok Syaiful yang sendirian dengan masih mengenakan jaket almamater kampusnya yang lengkap dan rapi.
Wajah Syaiful, salah satu mahasiswa yang juga salah satu peserta Program Pengabdian Masyarakat dari Kampus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), mendadak menjadi tegang dengan posisinya yang masih berdiri tegak di depan kursinya.
"Ada apa dengan Syaiful!?," tanya seorang mahasiswa di Balai Desa itu pada Shendy, cowok kurus dan tinggi yang ditunjuk menjadi ketua kelompok mahasiswa pada kegiatan tersebut.
Shendy yang masih menatap Syaiful, tanpa menoleh pada temannya tanpa menjawab lisan, melainkan hanya dengan bahasa tubuhnya, yaitu menggelengkan kepala dan mengangkat kedua bahunya untuk memberi tahu bahwa dirinya juga tidak tahu ada apa dengan Syaiful.
Baca Juga : Resep Bubur Kacang Hijau yang Terlezat di Dunia
Tadi pagi sewaktu sarapan pagi bersama di rumah warga desa yang dijadikan tempat menginap para mahasiswa yang sedang menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Karang Joho, memang banyak yang membicarakan tentang kehebatan Syaiful.
Berita kehebatan Syaiful di pagi hari itu juga sudah menyebar ke beberapa mahasiswi lainnya yang menginap di rumah salah warga desa di seberang jalan dekat Kantor Desa.
Pagi hari itu, Syaiful dijuluki sebagai seorang "Ghosbuster". Dia dianggap sakti karena telah mampu membunuh atau membasmi hantu yang mengganggu para mahasiswa di waktu malam di lokasi desa tempat mereka melakukan bakti nyata Program KKN di masyarakat desa setempat.