Wah, tidak terasa, lebaran tinggal 8 hari lagi, tapi rasanya masih banyak agenda yang belum bisa diselesaikan dalam waktu bersamaan dan secepatnya.
Mulai dari tadarus, salat taraweh, masih harus masuk kerja rutin sebagai aparatur sipil negara dan juga hal lainnya dalam mempersiapkan apa saja sebelum Hari-H-nya lebaran benar-benar tiba.
Salah satunya tentu saja membuat perencanaan dari dana yang sudah disiapkan untuk berbelanja semua kebutuhan pokok sandang seperti baju koko atau muslim, sarung, kopiah dan lainnya. Untuk pangan, seperti gula, kue kering lebaran, coklat, sirup, kurma dan lainnya.
Belum lagi, berburu uang baru berbagai pecahan dalam nominalnya untuk 'uang saku lebaran'dengan jumlah yang bervariasi kepada sanak sodara dan handai taulan yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah sekalipun.
Untungnya, semua kebutuhan sandang dan pangan yang akan diberikan sebagai hadiah untuk menyambung tali silaturahmi tersebut sudah disiapkan dan dibelanjakan pada awal bulan Ramadan. Karena saat itu, semua harga kebutuhan pokok belumlah naik drastis dibanding seperti waktu seminggu sebelum hari lebaran.
Nah, setelah itu tinggal memutuskan, kira-kira wadah yang terbuat dari apa yang tepat untuk diberikan sebagai bentuk rasa syukur dengan berbagi banyaknya anugerah rezeki Allah SWT ini. Oleh karena itu, sebenarnya, ada 3 tempat yang sudah disiapkan, yaitu :
Pertama, bentuk Parsel atau parcel dalam Bahasa Inggrisnya. Untuk parsel ini ada 2 wadah yang disiapkan, yaitu satu berbahan kotak kardus dan plastic box (kotak plastik).
Bila menggunakan box dari plastik, wadah tersebut akan bisa dimanfaatkan untuk menyimpan makanan kering atau barang-barang lainnya setelah lebaran. Sedangkan, kotak kardus, umumnya akan pergi ke bak sampah.
Sebenarnya, arti parcel itu adalah barang yang sudah terbungkus rapi dan siap untuk dikirim kepada penerimanya.