Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Seperti Apa Lukisan Affandi Seharga 5 Miliar Rupiah?

Diperbarui: 29 Februari 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Affandi "Maryati dan Kartika", lukisan di dalam lukisan. Sumber gambar Dokumen pribadi. Lokasi Museum Affandi Yogyakarta

"Bagi para pelaku seniman sejati, mereka diibaratkan sebuah lukisan di atas kain kanvas apapun dan bingkai pigura apapun tetap tidak akan mampu mengurangi nilai tinggi dari karya seni lukisannya"

"Bagi mereka yang bukan pelaku seni namun hanya menyukai hasil karya seni adalah ibarat sebuah lukisan apapun tetaplah dianggap bernilai tinggi bila bingkai piguranya berharga mahal, berukiran indah dan terbuat dari kayu mahal pilihan"

"Sedangkan bagi mereka yang tidak menyukai atau paham dengan nilai estetika sebuah karya seni diibaratkan sebuah pigura apapun, namun tanpa adanya lukisan di dalamnya alias kain kanvas kosong bersih"

Semua di atas itu adalah kata-kata dari orang yang bijak dalam memberikan gambaran bagaimana seseorang itu dinilai akan kemampuan mereka dalam mengapresiasi sebuah karya seni yang bernilai sastra tinggi.

Lukisan diri Affandi saat masih beraliran Naturalisme. Sumber gambar dokumen pribadi. Lokasi Museum Affandi Yogyakarta

Affandi, Sang Maestro

Terpana dan terkagum diri ini saat Pak Hudan, cucu menantu dari Affandi, seorang pelukis nasional yang namanya sudah tersohor di dunia nasional dan bahkan Internasional, menjelaskan bahwa ada satu buah lukisan mahakarya Affandi yang dihargai 5 Miliar Rupiah.

Baca Juga: Kecelakaan Mengerikan yang Terjadi di Depan Gerbang Sekolah

Pak Hudan saat menemani saya berkeliling museum Affandi juga menambahkan bahwa memang sudah pernah ada yang menawar lukisan itu seharga 4 Miliar Rupiah, namun tetap tidak dilepaskan mengingat nilai lukisan tersebut sangat tinggi di pasaran seni dunia.

Siapa sih Affandi itu?

Affandi dilahirkan di kota Cirebon Jawa Barat pada tahun 1907. Beliau sempat bersekolah di AMS-B (SMA) di masa penjajahan Belanda namun tidak selesai karena masa perekonomian sulit dan juga adanya gerakan kemerdekaan Indonesia dari para pemuda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline