Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Hati-hati, Anda Bisa Termasuk "WIBU" Bila Terlalu Fanatik dengan Jepang

Diperbarui: 13 Desember 2023   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Menggemari satu budaya pakaian saja bisa disebut Otaku atau Deokhu (Bahasa Korea). Lokasi Universitas SungKyun Kwan est.1398 Sumber gambar d

"Di mana bumi dipijak, Di situlah langit dijunjung"

Kalimat pada pepatah di atas, bila dipahami, diikuti dan dijalankan dengan benar, pasti tidak ada konflik yang terjadi di semua aspek kehidupan bermasyarakat. Namun memahmi pepatah itu saja terkadang sudah enggan, apalagi menerapkannya.

By the way, apakah Anda pernah mendengar istilah "Wibu"?

Mungkin sebagian besar orang tidak bergitu memahaminya dan bila tahu pun juga tidak paham dengan apa yang dimaksud istilah tersebut. Namun, bila mendengar kata "Otaku", rata-rata yang banyak yang mengerti dengan maksudnya.

Itu adalah istilah dari bahasa Jepang yang pada awalnya bermakna negatif dengan tujuan untuk menghina atau meledek orang lain yang berperilaku a-sosial dan dianggap aneh karena dianggap keluar dari norma serta adat masyarakat negara sendiri.

Kesan pertama selama saya tinggal dan kuliah di Jepang, sebetulnya memang ada budaya "aneh" dalam kehidupan orang Jepang di mata saya. Mulai dari way of life, etos belajar dan bekerja, pola pikir, gaya hidup, model pakaian dan rambut, dan hobi mereka serta masih banyak lagi lainnya.

Akan tetapi setelah beberapa waktu berbaur dengan masyarakat di Jepang, akhirnya menjadi paham dan kesalahan terbesar saya adalah menggunakan standar ukur budaya sendiri pada standar budaya asing di negara mereka sendiri. Karena saya tinggal di Jepang, artinya budaya dan adat mereka saya junjung dalam arti saya hormati.

Bagaimana bila budaya Jepang tersebut dibawa pulang ke negara saya?

Bila ada pertanyaan seperti itu sih rasanya sah-sah saja membawa budaya Jepang untuk diterapkan di kehidupan di negara sendiri terutama yang bersifat positif seperti etos kerja, semangat belajar dalam keilmuan, disiplin kerja dan tepat waktu.

Nah, membahas serba serbi wibu, sebenarnya ada kata olok-olok dalam bahasa Inggris "Weeaboo"  kepada mereka yang terobsesi berlebihan atau totalitas membawa budaya, budaya, bahasa dan dan adat orang Jepang dalam kehidupannya sehari-hari. Kemudian kata itu sering ditulis dan dilafalkan 'Wibu' dan dipakai oleh banyak orang dari berbagai negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline