"Semua Pekerjaan di dunia ini adalah terhormat dan mulia. Hanya saja, cara mendapatkan atau menjalankannya, itu yang terkadang bisa disebut hina" ( Buya HAMKA)
Ada rasa kagum yang muncul dalam hati ini, saat melihat sosok tinggi, tampan dan gagah yang sedang berdiri tegap setiap pagi di depan pintu gerbang sekolah untuk mengawasi para murid saat memasuki intitusi pendidikan SMA favorit di kota Magetan tersebut.
Sebut saja namanya Roy dan telah bertugas nenjadi tenaga security atau petugas keamanan di SMA Negeri 1 Magetan selama lebih dari 15 tahun dengan status tenaga honorer dan juga masih membujang sampai sekarang.
Meskipun menerima gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR), beliau tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab baik siang maupun malam demi menjaga keamanan semua warga sekolah termasuk juga sarana prasarana yang ada di dalamnya saat malam hari.
Integritas dan kejujurannya patut diacungi jempol dan seharusnya mendapat apresiasi yang layak dan pantas.
Mengapa demikian?
Sudah diketahui oleh banyak warga sekolah. bahwa mas Roy, saat sore hari dimana semua murid telah meninggalkan sekolah, beliau akan berjalan dari kelas ke kelas untuk memeriksa apakah masih ada lampu, kipas angin, LCD/ TV LED monitor atau komputer kelas yang masih menyala.
Setelah memastikan semua sudah termatikan, beliau biasanya memeriksa bangku satu persatu dan di situlah banyak diketemukan dompet, uang atau handphone yang tertinggal, termasuk juga di kamar mandi atau toilet sekolah.
Semua barang berharga atau uang yang tertinggal itu akan dikembalikan pada murid atau pemiliknya yang sah tanpa menerima imbalan apapun. Sungguh loyalitas dan dedikasinya dalam bertugas menjadi petugas keamanan patut diberi penghargaan.
Namun, sayangnya, terkadang semua dari kita di masyarakat abai akan jasa para petugas kemanan di sekitar kita, seperti di kompleks perumahan, mall, tempat wisata, sekolah atau tempat lainnya yang iklhas dalam membuat orang lain bisa menjalankan aktivitas atau menikmati waktu istirahatnya dengan nyaman berkat jasa mereka itu.