"Allah mengangkat derajat orang orang yang beriman dan berilmu pengetahuan ke derajat yang tinggi" (Q.S. Al Mujadalah ayat 11)
Wah, jika membahas hobi apa yang dilakukan di saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, rasanya bisa bermacam-macam yang dilakukan oleh setiap individu.
Bagi orang muslim ysng beriman, bagaimana hobi tetap bisa dikerjakan, namun tidak ada pengaruh yang besar pada syarat dan sahnya beribadah puasa adalah satu hal yang akan selalu dilakukan. Apalagi bila di dalamnya justru kita bisa mendapatkan pahala akhirat dan ilmu dunia.
Ada yang hobinya tidur melulu di manapun berada saat berpuasa. Itu sah saja sih!, Toh, tidur juga dianggap berpahala lho! Akan tetapi, bagi yang lainnya mungkin berbeda. Yang utama adalah tadarus, yaitu membaca Al Qur'an sampai khatam.
Bagi yang lain, ada yang berkebun, bersih-bersih rumah, merawat burung kicauan atau mengurus aquarium. Sedangkan bagi saya sendiri, ada waktu tertentu dalam melakukan hobi dan itu termasuk kegiatan dominan sehari-hari meskipun berjeda.
Literasi!, Iya, literasi! Saya suka membaca buku berbagai genre. Juga, kegemaran menulis baik novel, artikel ringan, jurnal ilmiah atau apapun yang bisa memberikan manfaat dalam menginspirasi kemampuan berliterasi anak bangsa.
Gara-gara adanya hasil survei yang dilakukan oleh UNESCO dari salah satu badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang membawahi pendidikan dunia di tahun 2016, menyatakan bahwa indeks minat baca masyarakat Indonesia termasuk rendah dibanding negara lain.
Yaitu hanya 0,0001 persen. Artinya, dari 1.000 masyarakat Indonesia, hanya ada 1 orang yang dianggap punya minat baca tinggi.
World's Most Literate Nations Ranked yang dibuat oleh Central Connecticut State University di tahun 2016, juga menyebutkan bahwa tingkat literasi negara Indonesia ada di urutan ke 60 dari 61 negara di dunia untuk minat baca.
Apakah sedemikian rendahnya kualitas literasi minat baca masyarakat Indonesia?