"Men Sana in Corpore Sano, Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat".
Kita semua sejak kecil sudah mengenal betul slogan tersebut. Bahkan, dalam dunia olahraga, semboyan yang dimunculkan oleh Decimus Lunius, seorang filsuf dan penyair Romawi, semakin menjadi populer di kalangan para atlit.
Nah, selama bulan Ramadan ini, banyak orang yang harus menjaga kondisi tubuhnya masing-masing agar tetap fit dan segar melalui berbagai aktivitas yang berbeda-beda pula.
Demikian juga dengan saya sendiri. Sebagai seorang atlit petenis lapangan, saya juga harus tetap rutin berlatih demu menjaga kondisi fisik tetap prima untuk meraih prestasi berikutnya.
Ada beberapa atlit tenis lainnya yang juga disiplin berlatih di tengah menjalankan kewajiban ibadah berpuasa di bulan Ramadan ini.
Kami semua tergabung sebagai atlit tenis POR KORPRI, yang harus siap untuk bertanding di tingkat Provinsi.
Tenis lapangan yang bernaung di bawal PELTI (Persatuan Lawn Tenis Indonesia) dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) termasuk dianggap sebagai salah satu cabang olahraga yang ekstrim.
Mengapa bisa disebut begitu?
Pertama. Cabang tenis lapangan ini membutuhkan stamina yang prima pada pemainnya karena permainan dilakukan di lapangan kasar dan keras.