Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Makna Ramadan yang Tersembunyi

Diperbarui: 1 April 2023   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, Masjid Kapal, Semarang. Dokumen pribadi.

"Marhabhan Ya Ramadan!"

Itulah ekspresi kita semua dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Perasaan bahagia, ikhlas dan syukur karena kita semua masih diberikan kesempatan untuk bertemu di tahun 1444 Hijriyah ini.

Cobalah untuk merenung sejenak, betapa banyak dari keluarga, sahabat, sodara, tetangga dan orang di sekitar kita yang telah berpulang ke Rahmatullah, namun kita semua masih diberikan usia panjang untuk menjadi tamu di bulan suci ini.

"Alhamdulillah, puasa kita tinggal 29 hari lagi dan setelah itu kita berlebaran dengan suka cita!"

Itu adalah meme yang banyak beredar di media sosial. Tahukah Anda, Meme itu apa? Apalagi kalau bukan gambar lucu yang diberi tulisan kocak (Caption) sebagai bahan candaan agar membuat orang yang melihat atau membacanya jadi tertawa.

Latahnya, banyak yang ikut membagikan meme itu atas dasar iseng tanpa merenungkan apa makna Ramadan yang sesungguhnya. Bila melakukan hal itu, mengapa juga kita berteriak-teriak "Marhabhan Ya Ramadan!" untuk menyambutnya di awal bulan suci?.

Sungguh tidaklah etis bila kita melakukannya karena sesungguhnya bulan Ramadan adalah bulan suci kita hormati yang ditunggu kedatangannya oleh umat muslim yang beriman di seluruh dunia.

Jika begitu, apa makna bulan Ramadhan yang sesungguhnya bagi kita?

Sebenarnya, itu berasal dari bahasa arab, 'Ramada', yang artinya 'Pembakaran'.  Itu adalah makna tersembunyi dari bulan ramadan.

Sebentar, memangnya apa juga sih yang dibakar? Apakah lemak dan kolestrol di dalam tubuh kita? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline