Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Tidak Perlu Mencari Kebahagiaan!

Diperbarui: 30 Maret 2023   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi keluarga bahagia. (Diolah kompasiana dari: imtmphoto via kompas.com)

"Janganlah sesekali kamu mencari kebahagiaan di dunia dalam kehidupan ini!  Akan tetapi, buatlah atau ciptakanlah kebahagiaan itu untuk dirimu dan orang lain!"

Rasanya, sungguh masih terngiang petuah almarhumah nenek yang dituturkan dalam bahasa Jawa kepada saya saat masih menjadi mahasiswa.

Meskipun tanpa penjelasan lebih lanjut dari beliau bagaimana bentuk perbedaan utama dari kata 'mencari' dan 'menciptakan' kebahagiaan itu secara spesifik pada tindakan nyata di kehidupan ini. 

Sampai sekarang, saya masih harus meraba-raba dalam memahami dan juga penerapannya di kehidupan ini. 

Rasanya sangat mudah bila dilisankan, namun praktiknya sungguh memerlukan kajian ilmu filsafat kehidupan yang sejati.

Bisa jadi, apabila mencari kebahagiaan, saya mungkin akan menemukannya dalam 'bentuk' yang salah menurut logika. 

Misalnya, saat saya mencarinya, bentuk kebahagiaan itu saya temukan di minuman keras atau beralkohol, selingkuh, menikah lagi, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara manipulasi dan korupsi, bermain judi atau berburu pangkat dan jabatan serta hal lainnya.

Semua itu menjadi satu pemikiran saya sendiri dalam memaknainya. Herannya, kenapa juga banyak orang justru tidak merasa bahagia setelah semua hal tersebut di atas sudah terpenuhi? Aneh, kan!?

Bagaimana 'menciptakan' kebahagiaan dalam hidup ini? Saya juga sampai saat ini masih trial and error untuk membuat atau menciptakan perasaan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline