Lihat ke Halaman Asli

Eko Adri Wahyudiono

TERVERIFIKASI

ASN Kemendikbud Ristek

Resolusi 2022 dan Harapan 2023: Kekuatan Doa

Diperbarui: 30 Desember 2022   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menjelang pergantian tahun 2022 menuju tahun 2023 yang kurang beberapa hari ini, biasanya saya selalu menuliskan resolusi sebagai bahan evaluasi pada perjalanan hidup ini sebagai cerita akhir tahun. 

Sedih rasanya saat mengetahui bahwa usia diri sudah menginjak lebih dari setengah abad dan menimbulkan pertanyaan di relung hati bahwa sejauh usia itu apakah saya telah menjadi orang yang berguna dalam hidup ini.

Apa perbuatan baik saya yang bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga atau orang lain? Juga, apa saja perbuatan buruk yang telah saya lakukan, baik sengaja atau tidak, pada mereka semua? Siapkah bila sewaktu-waktu masa kontrak usia di muka bumi usai dan harus diminta pertanggung jawaban atas semua perbuatan saya pada penggunaan 'usia' yang dianugerahkan selama hidup di dunia?

Itulah berbagai pertanyaan yang selalu menggelitik dan berkecamuk di hati nurani ini. Juga, sebagai seorang pendidik, apakah saya telah berlaku adil pada murid? Bahkan, sudahkah saya bisa benar-benar menjadi suri tauladan serta sosok yang menginspirasi bagi anak didik?

Sungguh berat rasanya bila memikirkan itu semua. Ada perasaan bersalah bahwa ada amanah, tanggung jawab dan kepercayaan yang dibebankan pada saya selama ini mungkin ada yang telah saya khianati atau selewengkan.

Untuk itu, hal yang mampu saya lakukan di pergantian tahun baru hanyalah berdoa kepada Allah SWT. Saya pasrahkan diri ini semuanya kepada Zat Sang Pemilik alam semesta ini agar saya diberikan kekuatan dalam menjalankan tugas wajib saya selama hidup di dunia ini saat diri ini diciptakan sebagai sosok manusia biasa.

Tidaklah mungkin, keberadaan saya di muka bumi ini adalah faktor kebetulan belaka. Setiap dari manusia, pastilah sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz akan tugas dan tanggung jawabnya sampai batas waktu kematian menjemputnya.

Saya hanya mampu tafakur sepanjang malam di malam pergantian tahun untuk memohon ampun atas semua perbuatan buruk yang telah saya perbuat dan mungkin telah menyakiti hati keluarga, sahabat, orang tua, sodara dan juga pada anak didik saya pada tahun yang berlalu, khususnya di akhir tahun 2022.

Harapan saya di tahun 2023 ini, hanyalah doa yang saya lisankan, dan yakini dalam hati agar saya selalu diberikan kemampuan dan kekuatan dalam menghadapi godaan duniawi yang bisa menjerumuskan saya pada musibah dan jurang kenistaan.

Juga, semoga anak, istri, keluarga, orang tua, adik dan kakak saya senantiasa diberikan kemuliaan, kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, dan kemudahan dalam semua urusan di dunia dan akhirat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline