Lihat ke Halaman Asli

Tsunamimu adalah Kiamatku

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tsunami

Entah mengapa hati ini rasa diguncang tsunami
Pontang panting aku berlari... menjerit.... menangis
Berharap ada yang menuntun dan melindungi
Dalam kesendirian aku lewati.... kepanikan.... ketakutan..... kegilaan.....
Aku tak berdaya lagi...
tak ada yang bisa kuceritakan
semuanya sirna dalam kekacauan
beginilah aku saat ini
Wahai jagat raya ambillah aku dari muka bumi

****

Tsunamimu adalah Kiamatku

Bathinku menangis membaca puisimu
Meluluhlantakkan keacuhanku
Andai aku ini Raja Semesta
Akan kubawa dirimu terbang ke ujung langit
Agar tak siapapun dapat mengusikmu
Para setan dan iblis akan aku bunuh
Dan tak kan kubiarkan siapapun menyentuhmu
Bahkan angin pun tidak

Lalu akan kubasuh mesra segala dukamu

Sayang ...
Saksikan olehmu
Disini aku menampar diri
Dan injaklah sesukamu tubuh busuk ini
Dan katakan: "Bajingan!"

Hanya itu yang bisa redakan sesalku
Atas sunyimu yang menyayat bathinku
Oh ..

EA Sadar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline