Lihat ke Halaman Asli

Gara-gara Earth Hour

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13986850971261586239

[caption id="attachment_333741" align="aligncenter" width="594" caption="Aktivis acara peluncuran kampanye lingkungan Earth Hour 2013 yang difasilitasi WWF berjalan kaki di Jalan MH Thamrin, Jakarta, membawa papan bertuliskan "][/caption]

Hari Selasa, 22 April 2014 kemarin, ranah Twitter sempat diramaikan oleh hashtag #Gara2EH dari orang-orang yang sudah beraksi maupun merasakan manfaat dari gaya hidup ramah lingkungan yang disuarakan oleh Earth Hour Indonesia.

Bersamaan dengan momen Hari Bumi, Earth Hour Indonesia juga tengah menyelenggarakan diskusi yang membahas tentang gerakan Earth Hour Indonesia di mata publik. Diskusi yang bertajuk #Gara2EH ini dihadiri oleh para penggiat media sosial, penggiat kampanye kreatif, juga pemerhati lingkungan, seperti Wahyu Aditya (HelloMotion, HelloFest, dan KDRI), Shafiq Pontoh (Indonesia Berkebun, Ayah ASI, dan Indonesia Berkibar), Dr. Efransjah (CEO WWF-Indonesia), Agus Sari (pemerhati advokasi lingkungan hidup), dan para Earth Hour Champions dari seluruh Jabodetabek.

Dalam diskusi, Wahyu Aditya mengungkapkan bahwa keadaan infrastruktur di Indonesia yang terbatas sebenarnya dapat menjadi pemicu bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk membuat hal-hal baru yang bersifat kreatif di Indonesia.

Tentunya, bentuk-bentuk kreativitas perlu disebarkan dan diketahui oleh orang lain. Salah satu cara yang paling mudah dan murah untuk “menularkan” virus kreativitas ini adalah dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial.

13986663942016847051

13986664601928261920

1398666495105874675

13986676031129470978


1398666560328272527


1398666799906356086

1398666866610930303

13986668991191090667

13986688111977125828

13986670011686614318

1398667032741351492

13986670702097462076

Berdasarkan data yang dilansir dari Global Web Index (2013), Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna internet terbesar ketujuh di dunia (58 juta orang). Angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan perkembangan internet di Indonesia yang mencapai 430%.

Shafiq mengungkapkan pentingnya aktivitas di dunia maya karena kita dapat “menemukan” orang-orang dengan minat yang sama dan membuat sebuah jaringan baru di dunia nyata. Hal bernada serupa dinyatakan oleh Agus Sari yang berpendapat bahwa media sosia dapat membuat ruang lingkup gerakan Earth Hour Indonesia semakin luas.

Sebagai komunitas dengan fokus pada isu lingkungan hidup terbesar di Indonesia, Earth Hour Indonesia akan terus berusaha menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk menjadikan kondisi planet bumi bisa lebih mendukung kenyamanan hidup manusia di dalamnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline