Lihat ke Halaman Asli

Aku

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sahabat kompasiana, setelah lama tak berkata kini aku menulis rasa yang tak pernah terlihat dan terbayang dalam benak ini.
Jika dulu seseorang pernah berjanji bahkan berkata dengan indahny tentang orang yang ia puji kini semua telah terbalik, hati mulai tak mengerti apa yang di rasakan perlahan perasaan pun berubah semakin hari semakin jauh
Hingga akhir yang tak di mengerti pena mengoreskan tinta di atas kertas putih.  Sebuah coretan dari tangan ini melalui pena sebelum rasa ini semakin jauh tertinggal dan sebelum benar benar tertinggal untuk selamanya kutulis sebuah puisi untuknya
"Dimataku tertera cita dan tujuan
Membuatku melangkah kedepan
Kala malam begitu pekat mata     terpejam
Namun bayangmu menghantui benakku
Dulu sepertiga malam ku terbangun
Kini ku hanya terlelap dalam indahnya mimpi
Meski dunia kejam, walau duri mengoreskan luka kaki ini
Walau kerikil mencacah tekapak
Sampai aku lelah
Keyakinan ini tentangmu
Akan hadirnya dirimu begitu nyata"
Itu adalah akhir rasa cinta yang terpendam dan terkubur dalam, sedalam perasaanku waktu itu. Ku berjanji perlahan hati ini akan berubah walau sakit, suatu saat pasti akan ada yang lebih baik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline