Lihat ke Halaman Asli

earlynazwa

Mahasiswa

Politik dan Perawat : Meninjau Dampak Kebijakan Terhadap Layanan Kesehatan di Tanah Air

Diperbarui: 22 Desember 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dari halaman Facebook Onn Hafiz Ghazi yang diunggah pada tanggal 31 Mei 2023.

Peran perawat di Indonesia sangat vital dalam sistem kesehatan, karena mereka adalah tenaga medis yang pertama kali berinteraksi dengan pasien. Selain memberikan perawatan medis dasar, mereka juga menjadi penghubung antara pasien dan dokter, ini serta memberikan dukungan emosional bagi keluarga pasien. Walaupun jumlah perawat di Indonesia mencapai lebih dari satu juta orang (Kementerian Kesehatan RI, 2020), kontribusi mereka sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari kebijakan pemerintah. Meskipun profesi perawat sangat penting, peran mereka sering kali dipengaruhi oleh kebijakan politik yang dapat berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana kebijakan politik berpengaruh terhadap profesi perawat dan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Perawat tidak hanya bertugas memberikan perawatan dasar tetapi juga memantau kondisi pasien, memberikan obat-obatan, dan mendukung pasien serta keluarga mereka secara emosional. Keberadaan perawat di Indonesia sangat penting, mengingat jumlah mereka yang cukup banyak. Namun, sering kali pengakuan terhadap profesi ini tidak sebanding dengan peranannya. Kebijakan yang tidak cukup memperhatikan kesejahteraan perawat menyebabkan ketimpangan dalam pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam sistem kesehatan. Meskipun demikian, jika kebijakan yang tepat diterapkan, dampaknya dapat memperbaiki kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan.

Di Indonesia, kebijakan kesehatan sering kali berfokus pada masalah alokasi anggaran, regulasi, dan peningkatan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, kebijakan tersebut sering tidak mempertimbangkan dampaknya pada tenaga medis, termasuk perawat. Perawat sering kali tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan kesehatan, yang dapat mempengaruhi kualitas layanan yang mereka berikan di lapangan.

Salah satu dampak besar dari kebijakan politik terhadap profesi perawat adalah alokasi anggaran untuk sektor kesehatan. Meskipun anggaran kesehatan Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun, seringkali dana tersebut tidak digunakan secara merata. Sebagian besar anggaran digunakan untuk pembangunan infrastruktur rumah sakit dan pembelian peralatan medis, sementara kesejahteraan perawat tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho et al. (2021) menunjukkan bahwa meskipun anggaran sektor kesehatan meningkat, anggaran tersebut tidak cukup banyak dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan perawat.

Selain itu, gaji perawat yang tidak sebanding dengan risiko dan tanggung jawab pekerjaan mereka sering menjadi masalah. Sebagai contoh, perawat yang bekerja di garis depan dalam penanganan pandemi COVID-19 tidak selalu mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan risiko yang mereka hadapi. Penelitian oleh Saraswati et al. (2020) mengungkapkan bahwa banyak perawat yang merasa beban kerja mereka sangat tinggi tanpa ada penghargaan yang setimpal.

Selain masalah anggaran, kebijakan pendidikan juga mempengaruhi kualitas perawat. Kualitas pendidikan perawat di Indonesia tidak merata, terutama di daerah-daerah tertentu yang masih tertinggal. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI (2022), meskipun jumlah perawat di Indonesia cukup besar, kualitas pendidikan perawat di daerah tertentu belum memenuhi standar yang diharapkan. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung pemerataan pendidikan perawat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh wilayah di Indonesia mendapatkan tenaga medis yang berkualitas.

Penting juga untuk meningkatkan pelatihan dan sertifikasi bagi perawat agar mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi medis dan metode perawatan terkini. Kebijakan yang mendukung pendidikan berkelanjutan bagi perawat akan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

Penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai merupakan bagian penting dari kebijakan kesehatan yang dapat mempengaruhi profesi perawat. Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada peningkatan dalam pembangunan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, distribusi fasilitas tersebut tidak merata. Wilayah di luar Jawa, terutama daerah terpencil, sering kali kekurangan tenaga medis dan fasilitas yang memadai. Hal ini membuat pekerjaan perawat menjadi lebih menantang karena mereka sering kali harus bekerja dengan sumber daya yang terbatas.

Distribusi tenaga medis yang tidak merata menjadi isu yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Kebijakan yang mendukung pemerataan tenaga medis, termasuk perawat, di seluruh Indonesia sangat penting agar layanan kesehatan dapat diterima secara merata oleh seluruh masyarakat. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah memberikan insentif atau pelatihan khusus bagi perawat yang bersedia bekerja di daerah-daerah yang kekurangan tenaga medis.

Walaupun banyak tantangan yang dihadapi oleh profesi perawat, beberapa langkah dapat diambil untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme mereka. Salah satunya adalah memperkuat kebijakan yang mendukung pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi perawat. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses perawat terhadap program pelatihan dan sertifikasi yang relevan, serta memberikan insentif bagi mereka yang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline