Lihat ke Halaman Asli

Early Kusumaningtyas

HR Enthusiast/Technical Recruiter/Writer/Teacher/Breast Cancer Warrior

9 Tips dan Strategi Menghadapi dan Mengatasi Rekan Kerja yang Toxic dan Parasit

Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Own Design via Canva Pro

Di dunia kerja, tak jarang kita berhadapan dengan rekan kerja yang memiliki sifat toxic dan parasit. Mereka sering menghindari tanggung jawab pekerjaan dan cenderung membebankannya pada orang lain. Situasi ini bisa menjadi sangat menjengkelkan dan merugikan, baik bagi individu maupun tim. Berikut adalah beberapa tips bagaimana cara menghadapi dan mengatasi rekan kerja yang toxic dan parasit.

1. Identifikasi Perilaku dan Dampaknya

Langkah pertama adalah mengidentifikasi perilaku rekan kerja yang dianggap toxic dan parasit. Kenali pola mereka, seperti selalu menghindar dari tugas, menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka, atau mengambil kredit atas kerja keras orang lain. Pahami bagaimana perilaku ini berdampak pada Anda dan tim, seperti menurunnya produktivitas atau terciptanya lingkungan kerja yang tidak sehat.

2. Jangan Terlibat dalam Drama

Orang yang toxic sering kali suka menciptakan drama di tempat kerja. Mereka mungkin mencoba memanipulasi situasi atau orang lain untuk kepentingan mereka. Hindari terlibat dalam drama ini dengan tetap profesional dan fokus pada pekerjaan Anda. Jangan biarkan diri Anda terbawa emosi atau ikut campur dalam konflik yang tidak perlu.

3. Tetapkan Batasan

Menetapkan batasan adalah kunci untuk melindungi diri Anda dari perilaku toxic. Jangan biarkan mereka mengalihkan tanggung jawab pekerjaan mereka kepada Anda. Jika mereka mencoba untuk membebankan tugas yang bukan tanggung jawab Anda, katakan "tidak" dengan tegas dan sopan. Anda dapat menawarkan bantuan jika memang dibutuhkan, tetapi pastikan Anda tidak mengorbankan pekerjaan Anda sendiri.

4. Dokumentasikan Perilaku Mereka

Jika perilaku rekan kerja tersebut sudah menjadi masalah yang serius, penting untuk mendokumentasikan setiap kejadian yang terjadi. Catat tanggal, waktu, dan detail dari insiden yang Anda alami. Dokumentasi ini bisa sangat berguna jika Anda memutuskan untuk melaporkan masalah ini kepada atasan atau departemen HR.

5. Komunikasikan dengan Jelas dan Asertif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline