Lihat ke Halaman Asli

eaYanti

A Wife, A Mother

Membatik di Atas Kue Bolu bersama Chef Helen Chu

Diperbarui: 4 April 2017   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14122599661539530022

[caption id="attachment_345653" align="aligncenter" width="300" caption="Bolu gulung batik motif Mega Mendung (dok.pribadi)"][/caption]

Hari ini, 2 Oktober 2014, tepatnya lima tahun lalu UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Selanjutnya, kini tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik sedunia. Menindaklanjuti pengakuan UNESCO, Presiden SBY mengeluarkan Kepres No 33/2009 yang menetapkan bahwa setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Bermacam cara memperingati hari Batik. Misalnya saja Google yang khusus hari ini memasang doodle batik, atau kantor-kantor baik swasta maupun nasional yang mewajibkan karyawannya untuk berpakaian batik hari ini. Di Yogyakarta, kompasioner Hendra Wardhana menulis tentang masyarakat Yogyakarta yang membatik pada kain 3005 meter dan berhasil memecahkan rekor MURI.

Saya bersama teman-teman di Prabumulih, Sumatera Selatan, kota yang lebih akrab dengan songket dan jumputan daripada batik, juga antusias merayakan hari batik. Kami memilih merayakan hari batik dengan belajar membatik di atas kue bolu. Lebih tepatnya belajar membuat bolu gulung motif batik. Mentornya adalah Chef Helen Chu, pemilik Ummi Bakery dari Jakarta.

Bolu gulung batik, dibuat dari adonan bolu kukus yang dengan varian rasa sesuai selera. Untuk first trial ini kami mencoba rasa original, dengan isian butter original atau coklat plus parutan keju. Awalnya saya pikir akan sulit seperti susahnya membatik di atas kain. Ternyata tidak juga, asal tekun dan cermat dalam mengaplikasikan warna, hasilnya dijamin istimewa.

Untuk membuat bolu gulung batik yang cantik, pertama kita harus memilih motif batik yang akan diaplikasikan di atas bolu. Motif batik bisa diambil dari internet kemudian kita cetak atau kopi dalam warna hitam putih untuk kita jadikan kertas pola. Langkah selanjutnya, kertas pola diletakkan di atas loyang, ditimpa dengan baking paper atau parchment paper. Baking paper walaupun sama-sama semi transparan dan berwarna putih, tetapi berbeda dengan kertas roti. Baking paper memiliki sisi atas bawah yang kasar dan halus. Sisi yang halus ini kita letakkan di bagian atas loyang. Sisi yang halus mengandung lapisan lilin yang memudahkan ketika kertas dilepas dari kue.

Langkah selanjutnya adalah memikirkan paduan warna yang hendak kita aplikasikan pada kue. Seperti pada batik, paduan warna yang menarik tentunya juga berlaku untuk bolu gulung batik. Jika sudah menemukan paduan warna yang cocok, kita lalu ambil adonan bolu kukus sebanyak yang kita butuhkan, memasukkannya dalam piping bag, untuk diwarnai dengan pewarna khusus kue.

[caption id="attachment_345654" align="aligncenter" width="300" caption="Melukis batik dengan piping bag (dok.pribadi)"]

14122600562107008086

[/caption]

Adonan bolu kukus dalam piping bag ini ibarat canting yang digunakan dalam membatik. Bedanya di sini, melukis batik menjadi lebih mudah karena hanya menjiplak dari pola yang sudah ada. Kita mulai dari membentuk motif dulu, diikuti dengan memblok/mengisi dengan warna bagian-bagian yang berukuran lebih besar. Lakukan dengan hati-hati, agar hasilnya rapi dan tidak ada pola yang terlewat.

[caption id="attachment_345656" align="aligncenter" width="300" caption="Motif bolu gulung batik selesai dilukis siap kukus (dok.pribadi)"]

1412260165887772755

[/caption]

Jika pekerjaan melukis bolu batik sudah selesai, berarti lapisan pertama sudah jadi, tinggal kita kukus dalam panci yang tutupnya dialasi serbet kira-kira selama 5 menit. Selanjutnya bolu batik dengan lapisan pertama yang sudah matang kita keluarkan dari panci, dilapisi lagi dengan sisa adonan bolu kukus tanpa warna sebagai lapisan kedua. Lapisan kedua diratakan dengan spatula/sendok hingga rata memenuhi seluruh bagian loyang. Untuk lapisan kedua ini jangan terlalu banyak memberi adonan, karena jika hasil akhir kue terlalu tebal, maka bolu akan susah digulung. Terakhir, kukus lagi bolu selama kurang lebih 10 menit.

Kalau sudah tercium bau harum, dan permukaan bolu kering/tidak lembab berarti bolu sudah matang. Keluarkan bolu dari loyang, pindahkan ke atas kertas roti, dengan posisi lapisan yang bermotif di bawah. Selanjutnya oles bolu dengan isian sesuai selera, misalnya butter cream dan parutan keju. Gulung selagi hangat, kemudian puntir kedua ujung kertas roti untuk menguatkan bentuk bolu. Simpan gulungan bolu di chiller kulkas selama 10 menit untuk merekatkan bolu gulung.

Saat yang dinantikan tiba, setelah 10 menit, keluarkan gulungan bolu dari dalam kulkas, buka pelan-pelan kertas rotinya, dan pindahkan kue bolu gulung batik ke wadah kue.

[caption id="attachment_345658" align="aligncenter" width="300" caption="Bolu gulung batik aneka motif (dok.pribadi)"]

1412260463283103203

[/caption]

Bolu gulung batik nan cantik siap dinikmati! Mudah kan? Selamat hari Batik ya!

[caption id="attachment_345660" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama chef Helen Chu (dok.pribadi)"]

14122606221216139587

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline