Salu' dalam bahasa Makassar, yang berarti sebuah saluran air yang terbuat dari bambu atau pipa yang lansung bersumber dari mata air yang terpancar dari dalam tanah.
Sebuah mata air ini yang orang kampung setempat menyebutnya Salu Coddangang terletak di dusun Sarroanging desa Mappilawing kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 100 meter dari jalan desa.
Di sekitarnya terdapat kebun-kebun milik warga dan dekat dengan pemukiman penduduk. Di lokasi yang sama juga terdapat ce'dang yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Sebelum masyarakat memanfaatkan sumber air dari PDAM, Salu ini menjadi sumber pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat kampung Sarroanging.
Mata air ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan pertanian, menghidupi tanaman di sawah dan kebun-kebun milik warga sebagai sumber penghasilan utama. Harus disadari bahwa Salu ini memiliki peran dan manfaat yang besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya.
Di desa ini terdapat beberapa titik mata air yang bermanfaat di bidang pertanian. Namun sangat disayangkan beberapa titik mata air sudah mengering dan tidak lagi mengeluarkan air.
Dapat dimungkinkan bahwa salah satu penyebabnya adalah penebangan pohon-pohon di daerah hulu yang berusia puluhan tahun demi kebutuhan pembukaan lahan pertanian baru.
Dengan demikian penting mendorong kesadaran sejak dini untuk menjaga dan melestarikan sumber-sumber air demi kelanjutan generasi yang akan datang.
Ritual Pengantin Baru, Menjaga Kelestarian Mata Air
Dalam sebuan struktur perkumpulan masyarakat tentunya terdapat sebuah aturan, kebiasaan dan adat istiadat yang telah berlansung lama yang digariskan secara turun temurun. Bentuk aturan dan kebiasaan ini tidak terlepas dari penghargaan terhadap leluhur, penghargaan kepada alam, dan rasa syukur kepada sang pencipta.