Lihat ke Halaman Asli

Faidatul Ummah Al Hikmah

mahasiswa muhammadiyyah malang

Efek Kesehatan dalam Melakukan Puasa

Diperbarui: 2 Februari 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puasa merupakan salah satu rukun islam yang  meninggalkan dari makan, minum, atau keduanya. Perbuatan jahat, dan apapun yang dapat membatalkan puasa untuk jangka waktu tertentu. Puasa juga didefinisikan sebagai menahan diri dari semua makanan dan minuman serta segala perbuatan yang bisa membatalkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.  Tujuan dari melakukan puasa adalah untuk mengendalikan diri terhadap keinginan mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, puasa dapat diartikan sebagai upaya menahan diri dari keinginan mencapai suatu tujuan. Melatih keimanan, meningkatkan spiritual, serta mengejar ampunan dari Allah swt merupakan beberapa alasan utama seseorang dalam menjalankan ibadah puasa.

Setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah swt. selalu menyimpan manfaat baik untuk urusan akhirat atau dunia, lebih spesifik bagi kesehatan. Diantara pesan penting dari hadis yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. adalah agar setiap orang islam melakukan aktifitas yang mampu menjaga fisik agar tetap sehat. Salah satu metode yang dapat ditempuh dengan menjalankan puasa termasuk dalam bulan ramadhan.

Momen puasa Ramadhan merupakan kesempatan terbaik untuk kembali ke gaya hidup sehat karena dengan puasa, seorang muslim akan dapat mengatur pola makannya. Terdapat banyak penelitian yang menjelaskan manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan namun belum terangkum secara komprehensif. Puasa selama satu bulan Ramadhan bisa memberi manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh jika dilakukan dengan baik dan benar. Ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan, maka saat itulah tubuh mulai mengambil lemak untuk digunakan sebagai energi tubuh.

Perubahan yang terjadi dalam tubuh selama puasa tergantung dari seberapa lama menjalani puasa berkelanjutan. Tubuh akan masuk ke dalam 'mode puasa' selama delapan jam setelah makan dan saat itulah tubuh menyerap nutrisi dari makanan. Saat itulah tubuh menumpuk glukosa di dalam hati dan otot yang nantinya akan menjadi sumber energi utama. Namun, jika glukosa ini sudah habis, maka tubuh akan beralih mengambil lemak sebagai pengganti sumber energi. Tapi perlu diperhatikan, bahwa puasa dalam jangka waktu yang lama dengan asupan nutrisi yang kurang pun juga bisa berakibat buruk untuk tubuh. Tubuh membutuhkan vitamin, mineral dan nutrisi lain dari makanan agar tetap sehat. Jika asupan nutrisi tidak mencukupi dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti mudah lelah, pusing, sembelit, dan dehidrasi.       

Puasa dapat membantu menormalkan tubuh untuk lebih tahu waktu membutuhkan makanan. Dengan puasa maka tubuh dibiasakan untuk tidak lapar sepanjang waktu puasa. Puasa dapat membantu menurunbkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat karena terjadi penurunan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh. Dan diketahui puasa memberi efek positif pada metabolisme tubuh seperti meningkatkan sensitifitas insulin, menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan tekanan darah dan mengubah profil lipid. Hal ini karena adanya perubahan pola dan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa.

Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan berat badan hingga 7% dan menurunkan lemak tubuh hingga 5 kg. Pada saat puasa, terdapat perubahan sumber utama yang digunakan untuk pembentukan energi dari glukosa menjadi lemak. Penggunaan lemak yang diubah menjadi energi dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu berkurangnya asupan cairan selama berpuasa juga mempengaryhi penurunan berat badan. Penurunan berat badan dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Namun, penurunan berat badan selam berpuasa dapat diperoleh kembali dengan cepat sehingga perlu konsisten melakukan perubahan gaya hidup untuk menjaga berat badan tetap normal dalam jangka panjang.

Beberapa riset menunjukan orang yang rutin berpuasa memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, dibanding dengan orang yang tidak berpuasa. Dikarenakan orang yang berpuasa bisa mengatur pola makannya yang lebih sehat. Tubuh yang mendapat banyak asupan karbohidrat dan gula, dapat mengalami penurunan sensitifitas insulin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya diabetes mellitus tipe 2. Puasa dapat memperbaiki berat badan dan kadar gula dalam darah.Dan selama berpuasa, beberapa orang akan merubah pola makan menjadi lebih sehat, termasuk juga dengan mengurangi makanan tinggi lemak. Mengonsumsi jenis makanan atau minuman yang mengandung flavonoid, seperti teh yang diyakini bisa mencegah naiknya kadar lemak darah (kolesterol), menurunkan resiko terjadinya diabetes, dan membantu mempelancar peredaran darah.

Perubahan sumber energi untuk otak, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal itu, dibutikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi. Selain itu, puasa dapat dikombinasikan dengan olahraga yang dapat menunjukan manfaat yang baik untuk otak. Dan juga puasa dapat meningkatkan kesehatan pada otak. Berpuasa dapat melindungi kesehatan otak dan meninngkatkan pembentukan sel saraf untuk meningkatkan fungsi kognitif. Karena puasa dapat mengurangi peradangan, puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer dan parkinson. Sesuai penelitian, aktivitas puasa atau mengurangi makan selama beberapa minggu secara signifikan akan meningkatkan daya ingat.

Bepuasa dapat mendorong keluarnya hormon pertumbuhan manusia atau HGH secara alami diproduksi oleh tubuh. HGH efektif digunakan untuk mengatasi obesitas dan membantu meningkatkan kekuatan otot.  Tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Pasalnya, puasa dapat membantu menurunkan kadar hormon stres atau kortisol serta merangsang hormon endorfinyang baik untuk meredakan rasa cemas. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan efek puasa yang dapat memperbaiki metabolisme tubuh. Tak hanya itu, puasa juga akan membuat seseorang merasa lebih dekat dengan sang pencipta. Hal ini bisa menjadi lebih tenang, sehingga pikiran akan lebih jernih.

 Puasa Ramadhan sering dikaitkan dengan beberapa gangguan kesehatan seperti sakit kepala, sakit perut, sembelit, dehidrasi, anemia, dan kualitas tidur yang buruk. Beberapa cara perlu dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Seperti, menjaga pola makan tetap seimbang nutrisinya denan mengkonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, ikan dan susu. Selain itu juga perlu mengkonsumsi banyak cairan selama berbuka puasa hingga sahur. Selama berpuasa sebaiknya menghindari makanan yang digoreng, manisan, makanan berlemak, karbohidrat olahan, makanan asin, minuman berkafein dan berkarbonasi.

Puasa Ramadhan selain memiliki manfaat untuk membentuk muslim yang bertaqwa, juga memiliki manfaat dari sisi kesehatan mulai dari meningkatkan daya ingat, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kesehatan otak, meningkatkan massa otot, menurunkan resiko diabetes, menormalkan sensitifitas insulin, mengubah pola makan dan menjaga kesehatan mental. Peran serta tim kesehatan dalam menyediakan layanan edukasi pra-Ramadhan adalah sangat penting karena sebagian pasien berkeinginan untuk menjalankan puasa Ramadhan sementara dengan kondisi fisik yang terbatas. Pengembangan lain dalam bentuk penelitian dengan metode yang bervariatif juga masih dibutuhkan untuk mengatasi problematika kesehatan khususnya di bulan Ramadhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline