Lihat ke Halaman Asli

Eko Sudaryanto

Awam yang beropini

Mahasiswa Itu Seperti Balita Pemarah!

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SEMARANG, E. SUDARYANTO | Mencermati berita seputar demo mahasiswa menentang kenaikan harga BBM bersubsidi, yang cenderung anarkis, terasa miris dan membuat saya bertanya: "Apakah memang selalu harus begitu?"

Menengok sejenak ke belakang, saya jadi ingat sindiran almarhum Gus Dur, mengomentari "aksi norak" para wakil rakyat di DPR. Beliau mengatakan mereka itu seperti "anak SD"!

Dengan alasan yang kurang lebih sama, saya punya "kata olok-olok" untuk menggambarkan tingkah laku para mahasiswa, yang konon merupakan insan berpendidikan tinggi, kaum atau calon intelektual muda negeri ini, dalam kebanyakan aksi demonstrasi yang mereka lakukan.

Para mahasiswa pendemo tersebut seperti BALITA PEMARAH! Insan mungil yang selalu membanting botol susunya, jika ada yang membuatnya tak berkenan dan tak enak hati. Apakah karena bundanya tak kunjung datang ketika dipanggil, atau karena sang bunda terlambat waktu membuatkan susu, atau karena sang ayah tak mau mbelikan mainan yang diinginkannya... Kejadiannya selalu sama. Botol susunya akan gemererak terbentur dan menggelinding di lantai, nyaris pecah.

Demikian pula yang dilakukan para mahasiswa pendemo. Apapun hal atau masalah yang membuat mereka turun ke jalan dengan wajah pongahnya, aksi mereka selalu sama!

Memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan menyandera truk/mobil di tengah jalan raya, merobohkan pagar gedung pemerintah dan merusak beberapa fasilitas umum, adu mulut dan adu otot dengan aparat keamanan yang mengawal dan menjaga, dan masis banyak lagi aksi norak dan pongah lainnya.

Sehingga pada akhirnya, substansi masalah yang seharusnya menjadi alasan mereka melakukan demonstrasi menjadi terbelalangkan. Yang lebih menonjol adalah aksi konyol yang sepertinya hanya bertujuan untuk memuaskan ego mereka!

Jika akhirnya masyarakat obersikap sinis dan "enek" melihat aksi yang mereka lakukan, apa ini salah? **ES-140613**




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline