Lihat ke Halaman Asli

Eko Sudaryanto

Awam yang beropini

Gedung Baru KPK: Mengapa Rakyat Lebih Mendukung KPK?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13408924641490356104

[caption id="attachment_197597" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (Yustinus Slamet Witokaryono)"][/caption]

Ada sebuah ironi. Ketika DPR merencanakan membangun gedung baru, karena gedung yang lama sudah "over capacity", rakyat serentak menolak. Namun sebaliknya, ketika KPK merencanakan hal yang sama, dengan alasan yang sama, kompak rakyat mendukung. Bahkan sangat mendukung!

MENGAPA? Bukankah alasan seperti yang saya sebutkan di atas relevan baik untuk DPR dan KPK? Ada dua reka jawaban dari saya tentang hal ini. Pertama, Rakyat menganggap kinerja DPR selama ini masih rendah dan belum layak diapresiasi dengan memberikan gedung baru. Ditambah dengan rusaknya citra Anggota DPR di mata rakyat karena keterlibatan beberapa oknum dalam berbagai kasus korupsi dan "kong-kalikong" anggaran Di sisi lain, meskipun sering mendapat kritikan pedas dari mitra kerjanya di DPR karena dianggap lambat dalam menangani beberapa kasus, kinerja KPK masih dianggap lebih baik. Atau setidak-tidaknya dipersepsikan lebih baik! Kedua, kalaupun perbandingan kinerja kinerja antara DPR dan KPK terlalu "absurd" untuk dijadikan patokan penilaian kelayakan mereka untuk mendapatkan hadiah sebuah gedung baru, karena belum ditemukan formulasi parameter untuk membandingkan kinerja keduanya. Kemudian baik DPR maupun KPK dianggap belum mampu menampilkan kinerja maksimal, nampaknya rakyat masih menganggap atau percaya KPK lebih dapat diharapkan untuk meningkatkan kinerjanya daripada DPR. Jadi cukup "gamblang" di sini, bahwa dari segi penilaian kinerja riel maupun sebatas persepsi, KPK masih dianggap lebih baik daripada DPR. Apalagi dalam hal citra di mata rakyat.... Maka saya tak heran jika rakyat, terkait pembangunan gedung baru KPK, lebih mendukung KPK daripada DPR. Meskipun agak lebay, gerakan pengumpulan koin untuk KPK adalah bukti nyata dukungan rakyat itu. Dan buat DPR tersisa tiga kata: "INTROSPEKSI, INTROSPEKSI dan INTROSPEKSI!"* E. Sudaryanto 28062012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline