Lihat ke Halaman Asli

Eko Sudaryanto

Awam yang beropini

Reshuffle Kabinet: Mengapa PKS Yang Paling Ribut?

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

E.SUDARYANTO| Kesan saya, PKS adalah parpol anggota koalisi yang paling RIBUT menanggapi RESHUFFLE KIB II yang sedang digodhog Presiden SBY.

Mulai dari pernyataan bernada mengancam dari beberapa kader dan petinggi PKS. Hingga berlangsungnya RAPIM PKS, yang berlangsung dari tanggal 14-15 oktober 2011, dengan salah satu agenda sidang bukan hanya membahas masalah reshufle kabinet, tetapi juga sikap PKS terhadap berbagai kemungkinan hasil reshuffle kabinet yang dianggap merugikan partai bersangkutan.

Dalam RAPIM PKS juga dibahas soal kemungkinan keluarnya partai tersebut dari koalisi, serta kemungkinan penarikan seluruh kader partai dari kabinet, jika satu menteri diganti oleh Presiden SBY.

Dinamika beragam wacana seperti tersebut di atas, yang dijadikan salah satu agenda bahasan dalam rapin, membuktikan bahwa ketidaknyamanan PKS dalam koalisi bukan isue semata. Namun telah menjadi kenyataan yang tak terbantahkan lagi. Meskipun beragam alasan yang manis dan retorik sering dikemukakan para kader dan petinggi partai untuk menyangkalnya.

Masalahnya, nampaknya PKS masih merasa gamang untuk keluar dari koalisi dan beroposisi, meskipun ketidak cocokan sikap dan kebijakan sudah mengemuka sejak berlangsungnya Hak Angket tentang kasus Bank Century.

Lantas sebenarnya apa yang membuat PKS merasa gamang untuk keluar dari koalisi? Kita hanya dapat menduga-duga. Sedangkan jawaban yang pasti, mungkin hanya para kader dan petinggi PKS yang tahu! *ES-15102011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline