Lihat ke Halaman Asli

Eko Sudaryanto

Awam yang beropini

Dibangunkan Ruang Sidang 20 M, Apa Reaksi Anggota Banggar?

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika benar pembangunan Ruang Sidang Badan Anggaran yang baru adalah murni inisiatif dari Sekretariat Jenderal DPR, lalu bagaimana para Anggota Banggar harus menanggapinya?


Pertama, mereka dapat menganggap ruang sidang mewah yang baru itu sebagai anugerah dari Setjen DPR, dan merasa pantas untuk mendapatkannya. Oleh karena itu mereka memutuskan akan segera memindahkan seluruh aktivitas sidang Banggar ke ruangan yang baru, setelah pembangunan benar-benar telah selesai dan siap untuk digunakan.


Kedua, mereka menganggap ruang sidang baru itu sebagai anugerah, namun dengan santun mereka berbasa-basi, menyatakan belum pantas untuk menerima anugerah fasilitas mewah senilai lebih dari 20 miliar rupiah itu. Karena mereka menyadari belum dapat menunjukkan kinerja tinggi, dan sedang berurusan dengan KPK, terkait dugaan terjadinya penyelewengan dan tindak pidana suap yang diduga melibat beberapa pimpinan dan anggotanya!


Namun jika kontroversi seputar pembangunan ruang sidang yang baru telah hilang dari perhatian publik, mereka tak keberatan untuk menggunakannya!


Ketiga, mereka menganggap kebaikan Setjen DPR membangunkan ruang sidang baru itu, merupakan petaka bagi pimpinan dan anggota Banggar pada khususnya, dan seluruh anggota DPR RI pada umumnya.


Bagaimana tidak, ditengah-tengah kontroversi soal pembangunan gedung bari senilai trilyunan rupiah yang akhirnya dibatalkan, pembangunan parkir sepeda motor, dan rencana renovasi toilet gedung Nusantara I senilai 2 M, tiba-tiba tersiar berita ke publik, bahwa Setjen DPR telah membangun Ruang Sidang Banggar yang mewah, yang menghabiskan dana 20 miliar rupiah!


Oleh karena itu mereka memutuskan untuk tetap memanfaatkan ruang sidang yang lama, yang kata Setjen DPR sudah tidak memadai untuk menunjang kegiatan mereka. Kalau perlu mereka akan mendirikan tenda dilapangan parkir, dan bersidang secara lesehan, sebagai bentuk protes kepada Setjen DPR yang telah lancang membuatkan ruang sidang baru.


Yang terakhir ini memang terkesan lebay, tapi mungkin menurut mereka patut dicoba, kalau dapat dimanfaatkan untuk memikat kembali hati rakyat yang sedang marah.


Menurut anda, dari ketiga kemungkinan tersebut, mana yang lebih masuk akal dan berpeluang paling tinggi untuk dipilih para pimpinan dan anggota Banggar?(E. SUDARYANTO-110112)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline