Sudah pasti kita merasa prihatin atas eksekusi Ruyati baru-baru ini. Namun...STOP berdebat tentang Ruyati, karena yang telah dieksekusi tak mungkin hidup lagi. Yang lebih penting adalah kita harus mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk memenuhi hak-hak almarhumah dan keluarganya.
STOP bicarakan tentang Ruyati, jika tujuannya hanya untuk menyerang pemerintah dan SBY. Karena Ruyati bukan alat, apalagi alat politik, untuk memuaskan hasrat mereka yang benci atau geram terhadap Pemerintah dan Presiden, yang dianggap gagal menjalankan fungsinya.
Di Arab Saudi masih ada sekitar 23 orang Buruh Migran Indonesia yang sedang menantikan hukuman mati. Mereka yang mengaku peduli mestinya segera memfokuskan perhatian dan upaya kepada mereka. Karena upaya untuk menyelamatkan mereka dari eksekusi, bukan pekerjaan enteng. Dibutuhkan lebih dari sekedar niat baik pemerintah dan segenap elemen masyarakat yang peduli nasib mereka.
Sekarang bukan saatnya pemerintah dan masyarakat berdebat, saling menyalahkan dan berebut siapa yang paling benar. Kini saatnya pemerintah dan segenap elemen masyarakat, bersinergi untuk menyelamatkan 23 TKI tersebut.
Atau akan ada lagi yang tereksekusi, dan baru kita sadar telah menghabiskan banyak waktu untuk berdebat dan saling menyalahkan!
STOP bicara tentang Ruyati! Kini saatnya BERAKSI untuk menyelamatkan yang terancam dan sedang menanti eksekusi!(E. SUDARYANTO)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H