Berita eksekusi pancung terhadap Ruyati, telah memicu perang kata antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat. Mereka menganggap pemerintah telah gagal memberikan perlindungan maksimal kepada TKW yang bekerja di Arab Saudi. Sementara pemerintah berkelit telah berupaya keras mengupayakan perlindungan maksimal terhadap para pahlawan devisa tersebut.
Sungguh memuakkan, dalam situasi seperti ini, seharusnya kedua belah pihak bahu membahu mencari solusi terbaik. Bukan malah berdebat saling menyalahkan dan mencari pembenaran!
Saya jadi teringat pada serial kartun klasik Tom And Jerry. Kisah permusuhan abadi antara si kucing dan si tikus. Namun ada kalanya mereka melupakan sejenak permusuhan di antara keduanya, yakni saat mereka menghadapi musuh yang sama. Biasanya si anjing galak.
Mengapa pemerintah dan masyarakat tak bisa melakukan hal yang sama?
Untuk menangani kasus-kasus yang membelit para TKW atau TKI yang bekerja di Arab Saudi dan negara lain, kedua belah pihak harus dapat bersinergi untuk mengatasinya.
Ada hal-hal yang dapat dilakukan pemerintah, namun tak dapat dilakukan masyarakat. Sebaliknya, ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan pemerintah, tetapi dapat dilakukan oleh masyarakat.
Jadi, hentikan pertengkaran! Karena masih ada 23 TKW di Arab Saudi yang terancam hukuman mati, menyusul Ruyati!(E. SUDARYANTO)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H