Lihat ke Halaman Asli

Mengawali Sejarah Hidupku (Part II)

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melanjutkan tulisan yang tertunda dengan Judul: Mengawali Sejarah Hidupku.

Dari sekian banyak cerita yang menyangkut kisah hidupku yang menghubungkan aku dengan seorang Raja dari Yunani: Alexader The Great, ini sumber-sumber yang membahas tentangku sebagai Alexander The Great:

1. http://salmanfiddin.wordpress.com/2010/09/30/siapakah-iskandar-zulkarnain/

2. http://kolom-biografi.blogspot.com/2008/11/biografi-alexander-agung-sang-penakluk.html

3. http://theshieldoftheworld.wordpress.com/2008/05/21/iskandar-zulkarnainkeagungannya-diberikan-dari-yang-maha-agung/

Mungkin mereka menulis cerita hidupku disangkut pautkan dengan Alexander The Great dikarenakan beberapa factor: Pertama tentu factor sejarah yang sebenarnya mendeketi namun bukan yang sebenarnya. Kedua, dari buku karangan para tokoh-tokoh agama yang sudah diakui oleh sejarah. Ketiga menurut paparan para penulis cerita yang mencoba meriset data-data tantangku dari berbagai sumber, walau tidak sepenuhnya benar. Minimal mendekati dengan kisah hidupku. Data diatas tersebut tentu saja ada juga yang membantahnya atau tidak sependapat dengan mereka-mereka yang menyangkut pautkan aku dengan Alexander The Great, dibawah ini sumbernya:


  1. http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/07/06/dzulqarnain-bukanlah-alexander-the-great/
  2. http://ms.wikipedia.org/wiki/Alexander_Bukan_Zulkarnain
  3. http://islamjawaban.wordpress.com/2011/01/13/apakah-alexander-agung-adalah-dzulqarnain


Ketidak setujuan mereka jika aku harus dikatakan Alexander The Great tentu berdasarkan beberapa data dan hasil riset sejarah dan buku para tokoh ilmuan. Diperkirakan sumber awal yang menyatakan bahwa aku Dzulkarnain/Zulkarnain/Dzulqarnain dalah Alexander the Great dalam khasanah literatur Islam adalah: Ibn Hisyam, salah satu ahli sejarah yang menulis sejarah kehidupan Rasulullah. Sebagai bahan dasar penulisan sejarah Rasulullah tersebut, beliau banyak mengambil bahan dari sejarah Rasulullah yang ditulis oleh Ibn Ishaq (yang sekarang diyakini/diperkirakan tidak ada lagi. Ibn Hisyam memberikan komentar tentang siapakah aku dengan mengasosiasikan dengan Alexander dari Yunani, dengan tafsirannya bahwa “2 tanduknya” adalah rentangan kekuasaannya yang terbentang dari Yunani ke Persia (dahulu kekuasaan kerajaan Persia sampai ke India), atau dari barat sampai ke timur. Kemungkinan besar sejak saat itulah diasosiasikan bahwa aku adalah Alexander (atau Iskandar menurut bahasa Arab dan Eskandar menurut bahasa Persia). Sebaliknya data tersebut juga dibantah oleh Maududi, karena Alexander diperkirakan bukan seorang monoteis. Oleh karena itu Sayyid Abul Ala Maududi berpendapat bahwa aku bukanlah Alexander The Great seperti yang diperkirakan oleh Ibn Hisyam dan Ibn Ishaq termasuk beberapa sumber lainnya. Kembali kepada asumsi atau pendapat yang sangat-sangat dekat kemiripannya denganku yaitu tiga raja besar yang seperti dituliskan diawal bab ini. Kesimpulan siapakah sebenarnya aku? Jika para tokoh saja boleh berpendapat bahwa diriku adalah Alexander Ther Great, Cyrus The Great dan Akhenaton raja dari Mesir, mengapa anda-anda tidak mencobanya? Tentu akan semakin mudah sebab sudah ada yang memulainya, dengan data-data tersebut mungkin bisa membantu untuk mengungkap siapa, atau setidaknya menjadi pengetahuan dasar untuk lebih dekat dan mengenal siapa diriku sebenarnya. Yang pasti keberadaanku bukanlah Legenda seperti Legenda dijaman serba moderen yang membayangkan seorang sosok manusia yang memiliki kekuatan tak tertandingi(Superman, Batman dan Spiderman) bisakah sosok-sosok ini menjadi orang yang hebat/pahlawan?..bila menggunakan pakaian saja tidak becus, mana mungkin bisa ditandingkan denganku, sosok tersebut masih harus belajar lagi untuk mengetahui yang mana pakaian dalam dan mana pakain sehari-hari(bagian luar) baru bisa jadi pahlawan, baru bisa dibilang tokoh hebat atau pahlawan yang pantas disandingkan dengaku. Inilah bukti betapa sangat tingginya khayalan manusia setelah sepeninggalanku, Mengada-adakan yang sebenarnya tidak ada, Menciptakan tokoh-tokoh ilusi hasil imajinasi seorang anak manusia. Menciptakan senjata-senjata pamungkas yang kemudian menembak si-penciptanya sendiri. Sementara aku Dzulkarnain/Zulkarnain/Dzulqarnain adalah sosok yang nyata dan terbukti meninggalkan paradaban untuk bisa digali, untuk bisa dinikmati dan menjadi contoh bagi seluruhnya. Tidak ada satupun dari generasi setelahku bisa memastikan siapa sebenarnya aku, bagaimana kehidupanku dimasa lalu sebagai sosok seorang raja yang adil dan bijaksana, serta percaya akan adanya Tuhan yang telah menciptakanku, memberiku kekuatan dan kekuasaan. Maka bagi siapa saja yang ingin mengenalku, sebaiknya berbuatlah seperti yang telah aku perbuat, bersikap seperti layaknya sikapku ketika berhadapan dengan yang lainnya. Sadarlah akan keberadaan Tuhan dihatimu, niscaya aku pasti akan datang menemuimu, aku pasti singgah didalam dirimu untuk memberitahukan siapa dan bagaimana sebenarnya aku……………The End………………………………..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline