Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Jika Saya adalah Seorang Peracik kopi

Diperbarui: 5 November 2023   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana jika saya adalah seorang peracik kopi, Aaya akan menuangkan tarian ratatoulle yang meracik rasa rasa dengan kecupan cinta terhadap setiap kopi tanpa rasa manis,

Terkadang saya merasa cemas kepada setiap teman yang bepergian ketempat kopi dengan saya lalu menghilang begitu saja tanpa pamit, ya terutama teman saya sandi dengan helm opetnya yang tanpa arah.

Seandainya saya tidak terlalu memikirkan hal hal yang saya andaikan saya jauh akan lebih tenang dengan secangkir kopi yang nikmat ini dengan hanya berbekalrupiah seadanya, dan jika saya tidak menyukai kopi... tidak akan ada hari hari dimana saya mengambil kunci yang tergantung pada tembok kamar saya yang berbunyi halus melaju ke arah atas lampu kota yang terpandang dari atas.

Dan tidak dapat dihindari ternyata secangkir kopi lebih nikmat dibanding dengan secangkir kekosongan yang berisikan pikiran yang tidak ada ujungnya lalu memikirkan hal hal yang tidak akan terjadi kepada saya.

Saya merasa bangga dengan diri saya yang mulai menyukai kopi yang terus membuat saya tenang untuk mengisi waktu kosong saya dengan terus memunculkan ide ide kreatif saya, contohnya saya sekarang ini yang menuangkan perasaan saya saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline