Lihat ke Halaman Asli

Dzulfana Azhari oktora

Mahasiswa Psikologi

Surrogate Mother Experiment

Diperbarui: 19 Oktober 2024   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Surrogate Mother Experiment: Eksperimen dan Aplikasinya di Dunia Modern

1. Definisi

Eksperimen Surrogate Mother adalah salah satu studi psikologi paling terkenal yang dilakukan oleh Harry Harlow, seorang psikolog dari Amerika Serikat pada tahun 1950-an dan 1960-an. Eksperimen ini dirancang untuk meneliti kebutuhan emosional bayi, terutama dalam konteks ikatan antara anak dan ibunya. Harlow menggunakan monyet rhesus sebagai subjek eksperimennya untuk memahami peran kasih sayang dan kenyamanan dalam perkembangan sosial dan emosional.


2. Tujuan dan Desain Eksperimen

Harlow ingin menantang pandangan behavioristik yang dominan saat itu, yang menyatakan bahwa ikatan antara ibu dan anak terutama didasarkan pada pemenuhan kebutuhan fisik, seperti makanan. Untuk menguji hipotesisnya, Harlow menciptakan dua "ibu pengganti" (surrogate mother) yang terbuat dari material berbeda:

1. Ibu Kawat (Wire Mother) : Terbuat dari rangka logam dengan botol susu yang dapat diakses oleh bayi monyet.
2. Ibu Kain (Cloth Mother) :  Dilapisi kain lembut dan nyaman, namun tidak memberikan makanan.

Harlow kemudian memperhatikan bagaimana bayi monyet berinteraksi dengan kedua ibu tersebut. Dalam beberapa variasi eksperimen, Harlow juga menciptakan kondisi yang menginduksi ketakutan untuk mengamati bagaimana bayi monyet merespons dengan mencari kenyamanan.

3. Hasil Eksperimen
Hasil eksperimen Harlow menunjukkan bahwa bayi monyet lebih banyak menghabiskan waktu dengan ibu kain, meskipun ibu kawat menyediakan makanan. Ketika merasa takut, bayi monyet juga cenderung berlari ke ibu kain untuk mendapatkan kenyamanan. Eksperimen ini menunjukkan bahwa ikatan emosional dan kebutuhan akan kasih sayang tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisik seperti makanan, tetapi juga terkait dengan kebutuhan akan kenyamanan dan rasa aman.

Harlow menyimpulkan bahwa kehangatan emosional dan kontak fisik lebih penting dalam pembentukan ikatan dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan. Hal ini kemudian memberikan wawasan yang sangat berharga tentang pentingnya kasih sayang dan sentuhan dalam perkembangan psikologis anak.

Dampak dan Aplikasi di Dunia Modern
Hasil eksperimen Harlow telah memberikan dampak besar pada cara kita memahami perkembangan emosional anak dan peran pengasuhan. Beberapa aplikasi penting dari eksperimen ini dalam dunia modern meliputi:

1. Pengasuhan Anak : Eksperimen ini menekankan pentingnya kontak fisik, kehangatan, dan kasih sayang dalam hubungan antara orang tua dan anak. Saat ini, banyak ahli perkembangan anak yang menekankan pentingnya attachment parenting, yang mendorong orang tua untuk secara aktif memberikan perhatian dan kedekatan fisik, terutama pada masa-masa awal kehidupan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline