Lihat ke Halaman Asli

Peningkatan Intensitas Pengunjung Museum RA Kartini Setelah Pandemi

Diperbarui: 30 Desember 2022   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pengunjung sedang berada di museum RA kartini jepara.(Nur Ahmad Dzul Fikri/FOKUS )

JEPARA, FOKUS - Perkembangan Intensitas pengunjung setelah pandemi mengalami peningkatan , salah satunya objek wisata yang berada di Jepara yakni Museum RA Kartini. Pada Hari Minggu, 18 Desember 2022 banyak pengunjung yang datang dari kalangan anak sekolah.


Menurut Riza, selaku petugas museum mengatakan bahwa peningkatan pengunjung setelah pandemi kembali membaik dan sudah bebas memakai masker. Kebanyakan pengunjung didominasi oleh anak sekolah, adanya museum ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi pengunjung tentang sejarah dan pengetahuan.

" Jadi, museum ini dikunjungi oleh para pengunjung dari Jepara maupun luar Jepara terutama kebanyakan dari kalangan anak-anak sekolah dan sekarang sudah bebas dari masker. Semakin menurunnya pandemi saat ini membuat meningkatnya intensitas pengunjung museum," Ujarnya.


Dia menambahkan, museum ini diharapkan memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pengunjung tentang sejarah museum atau sejarahR.A.kartini dan peninggalan-peninggalan di dalamnya.


Pelayanan di Museum Tetap sama seperti sebelum masa pandemi yaitu museum Buka setiap hari, jadi tidak ada liburnya. Museum buka mulai jam 07.00 tapi untuk pelayanan kita mulai jam 08.00 dan untuk tiket masuknya, untuk hari Senin sampai Jumat kita tidak dikenakan biaya (gratis) sedangkan hari Sabtu, Minggu dan hari libur harga tiket masuk untuk anak-anak Rp5.000 sedangkan orang dewasa Rp8.000. Pengunjung berupa rombongan memandu supaya mereka juga paham tentang sejarah museum maupun sejarah RA Kartini, jadi semua teman-teman museum saling bergantian memandu.


Menurut Nabila salah satu pengunjung mengatakan bahwa dengan adanya museum ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah museum di dalamnya.


" Saya merasa senang dan saya juga tertarik dengan mesin jahit yang masih terjaga keasliannya, saya berharap  mendapatkan wawasan mengenai sejarah museum dan peninggalan di dalamnya, dan semoga banyak masyarakat di Jepara dan di luar Jepara dapat mengenal sejarah maupun peninggalan di museum ini," Ujarnya.  (fik, far, riz)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline