Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Teknologi Digital di Indonesia: Bagaimana Upaya Generasi Z untuk Menghindari Bahaya Pinjaman Online Ilegal

Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di dalam teknologi ada pinjaman online ilegal? Apakah kita generasi Z perlu mengetahui hal ini? Platform edukasi teknologi digital ini akan memberikan informasi bagaimana kita sebagai generasi muda atau generasi sekarang yang bisa disebut generasi Z dapat mengetahui dan bisa mengimplementasi edukasi pinjaman online ini, serta bagaimana manajemen keuangan yang baik bagi generasi Z. Seiring berjalannya teknologi yang kian canggih dari waktu ke waktu. Konsep teknologi yang tidak hanya diterapkan pada pekerjaan, kesehatan, sosial, bahkan finansial. Tak heran banyaknya generasi Z sekarang memiliki lifestyle yang cenderung hedon untuk mengikuti trend saat ini.

Banyak sekali korban terutama generasi Z menyalahgunakan tekonologi ini untuk tergiur pinjaman online illegal, dikarenakan terkena alasan dengan bunga kecil dan persyaratan yang tidak sulit. Apalagi generasi Z, yang merupakan kelompok yang sangat akrab dengan teknologi, menjadi sasaran empuk bagi praktik-praktik pinjaman yang merugikan. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi serta upaya yang dilakukan oleh Generasi Z untuk melindungi diri dari bahaya pinjaman online ilegal.

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para nasabah yang ingin melakukan pinjaman online, yaitu :

  • Cek legalitas Pinjaman Online, dengan cara sebelum menerima tawaran pinajaman online, pastikan pinjaman onlie tersebut telah terdaftar dan berizin di OJK.
  • Langsung hapus SMS tawaran pinjaman online, sebelum menerima tawaran pinjaman online yang diterima karena bisa jadi hal tersebut pinajaman online.
  • Jaga Data Pribadi, selalu waspada dalam menajga data pribadi, hindari mengunduh

Hal ini kita harus mengenali ciri-ciri penawaran dari pinjaman online tersebut, terkadang teknologi kita bisa diretas karena terdapat data yang bocor seperti pinjaman online tersebut meminta verifikasi khusus kepada nasabah. Maka dari itu pinjaman online ilegal juga biasanya melakukan taktik yang biasa mereka gunakan, inilah beberapa cara umum yang biasa mereka lakukan :

  • Fee Tinggi dan Dipotong Langsung dari Pinjaman

Setelah nasabah setuju untuk mengambil pinjaman, mereka akan langsung merugikan nasabah dengan mengambil fee yang tinggi, yakni mencapai 40% dari pinjaman. Lalu, fee tersebut akan langsung dipotong dari pinjaman.

  • Suku Bunga dan Denda Sangat Tinggi

Aplikasi pinjol ilegal tidak mematuhi suku bunga yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal, OJK sudah menentukan besaran suku bunga bagi fintech agar tidak memberatkan para nasabah sehingga fintech dan nasabah sama-sama mendapatkan keuntungan. Namun, kembali lagi karena pinjol ilegal hanya fokus mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, mereka tidak mematuhi aturan OJK.

  • Jangka Waktu Pelunasan Sangat Singkat

Kemudian, selain suku bunga yang tinggi, umumnya waktu pelunasan pun sangat singkat. Bahkan, ada juga beberapa pinjol ilegal yang menagih utang tidak sesuai dengan waktu pelunasan.

  • Aplikasi Pinjol Ilegal Meminta Izin Mengakses Kontak

Jebakan pinjol ilegal selanjutnya adalah meminta izin untuk mengakses kontak biasanya seperti nomor telepon, nomor KTP, dan identitas lainnya. Kemudian, setelah berhasil mengakses kontak, mereka akan menggunakannya untuk meneror orang-orang dalam kontak tersebut apabila kamu tidak segera membayar.

  • Tidak Menyediakan Layanan Pengaduan Pelanggan

Biasanya tidak dilindungi layanan pengaduan apa pun. Dalam hal ini, yang akan benar-benar mendapatkan kerugian maksimal.

Nah, untuk itu bagi Generasi Z atau generasi muda zaman sekarang dapat beruasaha untuk menghindari dari bahaya nya pinjaman online ilegal tersebut. Dimulai dengan diri kita sendiri yang harus memulai menghindarinya, bahkan bisa mengedukasi masyarakat sekitar. Bersama teknologi terutama pada literasi diital dengan platform dan aplikasi yang bisa menyebarkan upaya-upaya agar tingkat nasabah terhadap pinjaman online ilegal ini bisa berkurang. Berikut adalah upaya Generasi Z yang bisa dilakukan di era teknolgi digital sekarang, yaitu :

  • Meningkatkan Edukasi Keuangan 

Banyak anggota Generasi Z yang menyadari pentingnya literasi keuangan. Mereka aktif mencari informasi mengenai manajemen keuangan, termasuk cara mengenali pinjaman yang aman dan legal. Program-program edukasi keuangan yang diadakan oleh berbagai lembaga juga mulai diminati.

  • Memanfaatkan Teknologi Generasi Z 

Cenderung menggunakan aplikasi dan platform yang menyediakan informasi dan perbandingan produk keuangan. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka dapat memilih layanan pinjaman yang lebih transparan dan aman.

  • Berkolaborasi dengan Komunitas

Komunitas online sering kali menjadi tempat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang keuangan. Generasi Z aktif berdiskusi di forum atau grup media sosial untuk saling memberikan saran dan peringatan terhadap pinjaman online ilegal.

  • Mendorong Kebijakan yang Lebih Ketat

Generasi Z juga berperan dalam advokasi untuk kebijakan yang lebih ketat terhadap pinjaman online. Dengan memanfaatkan media sosial, mereka dapat menyuarakan pendapat dan mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi praktik ilegal.

  • Membangun Kesadaran Masyarakat

Melalui kampanye dan konten kreatif di platform digital, Generasi Z berusaha membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya pinjaman online ilegal. Edukasi yang mereka sampaikan diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang, sehingga bisa mengurangi jumlah korban.

Tantangan yang dihadapi oleh Generasi Z di Indonesia terkait pinjaman online ilegal menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan edukasi keuangan. Meskipun banyak risiko yang mengintai, generasi ini menunjukkan kemauan untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi yang ada. Dengan upaya kolaboratif antara individu, komunitas, dan pemerintah, diharapkan Generasi Z dapat lebih aman dalam mengakses layanan keuangan dan terhindar dari praktik pinjaman online ilegal yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline