Lihat ke Halaman Asli

Dzikri Ali

mahasiswa

Cerita Abah Ajat: JL.Braga Menjadi Saksi 7 Tahun Seorang Lansia Bertahan hidup

Diperbarui: 24 Desember 2023   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi: Abah Ajat

Berbincang dengan seseorang adalah hal yang paling menyenangkan bagi saya. Termasuk bersama teman dekat, kekasih, bahkan keluarga. Tetapi, kali ini saya tidak fokus terhadap narasumber itu. Melainkan, berbincang dan sedikit mengupas seseorang pria lanjut usia yang  berjuang untuk menafkahi keluarganya.

Pria ini bernama Ajat atau biasa di panggil (Abah tisu). Ia merupakan seorang penjual tisu di JL.Braga Kota Bandung. Abah bisa dibilang mempunyai pakaian yang cukup sederhana seperti jaket hitam, tas selimpang di badan nya, serta sandal jepit yang ia pakai untuk menempuh trotoar JL.Braga. 

Tisu yang ia jual merupakan tisu wajah yang biasa kita gunakan setelah makan, ataupun ketika kita berkeringat dan terkadang juga untuk membersihkan kotoran yang berada di tubuh kita. ia mendapatkan barang ini melalui grosir dan dijual dengan harga yang cukup murah, yaitu lima ribu rupiah untuk 1 pcs. Otomatis ia hanya mengambil untung 2 ribu rupiah, melihat tisu yang terdapat di toko grosir hanya seharga 3 ribu rupiah. 

Sekitar lima buah tisu yang ia genggam di tangannya dan beberapa yang ada di dalam tas, ditawarkan kepada sekeliling orang yang melewati Jl.Braga termasuk pendatang dan warga lokal.

Foto Pribadi: Berbincang dengan Abah Ajat di JL.Braga

Pekerjaan yang Abah lakukan sehari-hari ini guna memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan dan membayar kontrakan yang ia tinggali sekarang. Perjuangan yang dilakukan Abah terbilang cukup menguras tenaga, ia tinggal di daerah kiara condong yang letaknya sekitar 20 menit dari JL.Braga. Setiap pagi sekitar pukul 08:00 WIB Abah berangkat menggunakan mobil angkutan kota (angkot) ke Jl.Braga dan berjualan hingga jam 23:00 malam ujarnya. 

Selain itu jumlah tisu yang terjual oleh Abah tidak tentu per-harinya, terkadang hanya 5-10 pcs yang terjual pada hari biasa. Tetapi ketika weekend sabtu dan minggu, Abah bisa menjual sekitar 40 pcs per-harinya atau sekitar 1 dus tisu. Merupakan jumlah yang cukup banyak bukan?.

Selain di Braga Abah juga sering berjualan di Masjid Agung, Alun-Alun Bandung. Pekerjaan ini ia lakukan selama kurang lebih 7 tahun, terbayang bagaimana lelahnya ia berjualan hingga saat ini.

Ia pun menyampaikan bahwa kaki nya sudah tidak kuat lagi untuk berjualan, maka dari itu Abah sering terlihat duduk di emperan toko yang ada di Jl.Braga untuk beristirahat sambil menawarkan pengunjung yang lewat di depan nya. Selain Abah, ternyata banyak orang lain yang juga menjual tisu di tempat itu, termasuk anak-anak dibawah umur ungkapnya. 

Sekian perbincangan saya bersama Abah Ajat, semoga Abah selalu dalam lindungan Tuhan yang maha kuasa. Sampai jumpa di perbincangan berikutnya!!     

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline