Lihat ke Halaman Asli

Semarang Waktu Itu

Diperbarui: 15 Juni 2023   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Semarang sangat terngiang-ngiang di telinga saya waktu itu. Kota yang saya ingin kunjungi karena menarik dengan namanya dan banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang masih kokoh berdiri tegak di tanah air Indonesia tercinta. 

Sambil mencari tempat-tempat menarik di Semarang melewati Google, makin membuat saya penasaran dengan Kota Atlas. Julukan Kota Atlas ini berasal dari semboyan Kota Semarang yang berbunyi aman, tertib, Lancar, Asri, dan Sehat (ATLAS).

Senja sore hari bersama teman dan di temani secangkir hangatnya kopi sambil menunggu bergantinya malam untuk memulai perjalanan saya ke Kota Atlas (Semarang) tersebut. Tak terasa melewati banyak canda tawaan, matahari mulai terbenam. 

Akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu tiba, dengan bergegasnya saya pulang untuk membersihkan badan dan prepare untuk pergi jalan ke kota semarang. Malem itu sangat berbeda dengan malam sebelumnya, bagiku malam itu sangat special. 

Dengannya dinginnya angin malam sambil berboncengan dengan teman dengan perjalanan yang lumayan jauh ke kampus ( tempat titik kumpul ) dan macetnya jalanan Ibu Kota membuat saya panic karena takut tertinggal dengan teman-teman lainnya. 

Sambil menanya kabar dengan teman yang sudah kumpul di kampus perihal saya takut di tinggal, ternyata masih banyak teman-teman yang masih terlambat datang kampus, membuat diri saya tidak sepanik sebelumnya. 

Setelah melewati jalanan yang macet dan rasa panic akhirnya saya sampai di kampus dan menuju ke teman-teman saya yang lainnya.

Kumpul bersama teman-teman membuat saya kaget dengan outfit-outfit teman-teman saya yang keren, dan bawaan barang- barang yang sangat banyak membuat saya nambah kaget dan berbicara dalam hati " ini mau berpergian atau pindahan rumah". 

Ada saja orang-orang yang ngeyel dengan peraturan yang sudah di terapkan dalam berpergian untuk tidak membawa koper tapi masih saja ada orang yang ngeyel membantah membantah peraturan. 

Tak lama dosen menyuruh saya pindah tempat kumpul karena berjalanan akan mulai dan malam sudah larut, sebelum saya berjalan kami berdoa agar berjalanan selamat sampai tujuan dan selesai berdoa kami semua masuk kedalam Bus. 

Kehebohan di mulai karena berebut tempat duduk, untungnya saya sudah duluan menyetok tempat duduk dan aman tidak berebutan dengan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline