Lihat ke Halaman Asli

dzikraa aliyah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pariwisata Pantai Terpuruk Selama Pandemi, Bagaimana Cara Membangkitkannya sebagai Masyarakat Indonesia?

Diperbarui: 29 Juni 2022   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan berlibur di pantai merupakan salah satu opsi pilihan favorit masyarakat untuk mengisi waktu luangnya. Ada berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan di pantai. Mulai dari berenang, sky diving, membangun istana pasir, atau bahkan sekedar menikmati hangatnya terik matahari dengan segelas es degan segar. Indonesia yang terkenal dengan negara maritim pun tentunya memiliki banyak sekali pantai yang juga menjadi pusat penghasilan warga sekitar sekaligus menjadi wadah pemasukan negara dari sektor pariwisata. Tidak hanya Bali, Lombok, dan Raja Ampat saja yang memiliki keindahan pantai yang luar biasa. Namun, sebenarnya ada lebih banyak lagi pantai yang berpotensi untuk menjadi tempat wisata yang terbengkalai entah disebabkan oleh kurang terawatnya lingkungan sekitar atau lokasinya yang tesrsembunyi sehingga sulit untuk ditemukan.

Permasalahan pariwisata ini seolah masih kurang karena kemudian muncullah Pandemi COVID-19 yang bermula pada 2019 dan kemudian merebak dan menyebabkan kerugian bagi seluruh lini masyarakat Indonesia karena ditutupnya segala akses untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Mau tidak mau seluruh tempat wisata harus ditutup sesuai protokol kesehatan sehingga meskipun ada masyarakat yang ingin melanggar protokol karena ingin berlibur, ia juga tetap tidak bisa berlibur karena seluruh tempat wisata diminta untuk ditutup oleh pemerintah. Tidak dapat dipungkiri, tentunya penutupan tempat wisata secara massal ini menimbulkan kerugian yang sangat besar hingga membuat banyak tempat wisata terpaksa gulung tikar.

Pada pertengahan 2022 ini, pandemi mulai mereda sehingga berbagai protokol kesehatan mulai dilonggarkan dan tempat wisata pun satu persatu mulai dibuka kembali. Namun, setelah momen kejatuhan sektor pariwisata yang sangat berat pada kurun waktu dua tahun terakhir, tentunya upaya untuk pembangkitan kembali sektor pariwisata bukanlah suatu hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan.

Lalu, apa solusi dan peran kita sebagai masyarakat Indonesia untuk peningkatan pariwisata pantai pasca pandemi?

1. Menjaga kebersihan Pantai

Pantai merupakan destinasi wisata alam yang pada dasarnya tidak perlu lagi tambahan untuk menarik wisatawan. Keindahan alamnya lah yang menjadi daya tarik utamanya. Oleh karena itu, perlu usaha ekstra untuk menjaga kebersihan pantai agar kealamian pantai dapat terjaga dengan baik. Ada berbagai macam jenis sampah yang berada di pantai. Mulai dari sampah alam seperti dari dedaunan maupun ranting pohon, sampah yang terbawa dari laut yang terbawa ke daratan, hingga sampah yang dibawa oleh wisatawan karena tidak dibuang pada temptatnya. Masih banyak pantai yang justru semakin kotor setelah menampung banyak wisatawan.

picture1-62bc324f0d823036a07397e2.jpg

Kondisi pantai yang penuh sampah

Sumber :  Duh, 10 Potret Pantai Paling Kotor di Indonesia Ini Bikin Sedih! (idntimes.com)

Kepedulian masyarakat Indonesia akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya bisa dibilang lumayan kurang dengan bukti masih banyaknya kasus sampah yang tertumpuk pada tempat yang bukan seharusnya. Selain itu, pihak pengelola pantai pun masih jarang yang menyediakan tempat sampah apalagi tempat sampah yang sudah terbagi sesuai dengan karakter sampahnya. Selain kepedulian wisatawan pribadi untuk membuang sampah pada tempatnya dan kesediaan pengelola pantai untuk menyediakan tempat sampah, pihak pemerintah juga dapat ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan membuat kebijakan pengelolaan kebersihan pantai.

2. Promosi lewat Media Sosial

Pada Abad ke 21, kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Terlebih pada tahun 2022 ini, hampir setiap orang memiliki alat komunikasi pribadi sehingga memudahkan untuk saling terhubung satu sama lain dengan mudah. Oleh karena itu lah, pada saat ini promosi melalui media sosial cenderung lebih mudah tersampaikan pada target yang dituju. Apalagi, bila konten promosi yang disajikan menjadi "trending" atau 'hot topic", maka segala strategi marketing dapat diluncurkan dengan mudah karena masyarakat sudah mengenal produk yang dipromosikan.

picture2-62bc32be533a0d2d4a399973.jpg

Promosi pariwisata pantai lewat sosial media

Sumber : Instagram pantaimalang

Kemudian kita menjadi bertanya, bagaimana caranya masyarakat awam dapat membantu kegiatan pengenalan paiwisata pantai Indonesia? Mudah saja, masyarakat dapat berlibur sesuai dengan rencana dan keinginan masing-masing kemudian dapat membuat konten yang menyenangkan seperti vlog, video pendek, maupun sekedar postingan foto. Postingan-postingan kecil ini merupak siasat yang jitu karena apabila beberapa postingan dengan topik yang sama  yaitu tentang pantai memiliki jumlah total yang banyak, maka nantinya topik tentang pantai ini dapat menjadi trending topic dan memudahkan promosi pariwisata Indonesia

3.  Tidak membunuh biota laut dengan cara yang tidak baik

Setiap harinya ada banyak nelayan yang mencari nafkah dengan melaut dan mengambil berbagai biota laut mulai dari ikan, kerang, hitat,ngga rumput laut. Tentunya kegiatan pengambilan potensi alam ini bukanlah suatu hal yang buruk karena memang alam merupakan tempat alamiah manusia dalam mbencari bahan konsumsi. Namun, yang menjadi permasalahan yaitu apabila pengamabilan biota laut dilakukan secara tidak baik maupun berlebihan. Pengambilan biota laut dengan cara tidak baik di sini berarti dilakukan dengan alat yang dapat merusak habitat, tempat tinggal, dan lokasi perkembang biakan.

picture3-62bc32ebbb448623493dd573.jpg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline