Lihat ke Halaman Asli

Dzika Nada Salsabila

Mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan Pendidikan yang Seringkali Dipandang Sebelah Mata

Diperbarui: 13 September 2023   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo Sobat Kompasiana!

Apa kalian pernah merasa insecure dengan jurusan kuliah yang sedang kalian jalani sekarang? dan merasa bahwa jurusan yang sedang orang lain jalani lebih baik daripada kalian?

Menurut aku itu hal yang wajar banget, tapi jangan terlalu larut dalam rasa tidak percaya diri itu ya. Karena ketika kita mulai menerima dengan ikhlas, maka kita akan sadar bahwa ternyata jenjang pendidikan yang sedang dijalani tidak seburuk itu dan hal hal indah yang tidak pernah terfikirkan atau terduga akan terjadi. Karena yang menurut kita buruk bisa jadi yang terbaik menurut tuhan.

Kemudian pada saat Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam kemarin, kami membahas seputar alasan dan faktor yang mendukung untuk memilih jurusan PGMI. Beberapa teman ada yang menjawab karena ingin menuruti impian ibu yang ingin anaknya menjadi guru, karena turun temurun memang berprofesi sebagai guru, lalu karena memiliki pengalaman mengajar di paud membuat salah satu teman saya termotivasi, dan yang paling utama adalah amal jariyah yang akan didapatkan ketika kita memberikan ilmu dengan ikhlas.

Kuliah di Jurusan PGMI seringkali dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang, mereka beranggapan bahwa gaji yang akan diterima kelak dirasa kurang mencukupi daripada gaji profesi lain. Memang betul adanya, tapi saya yakin banyak dari guru di luar sana sudah paham akan resiko tersebut namun terus ikhlas untuk memberikan ilmu nya demi mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu kita harus bangga sebagai mahasiswa pendidikan, karena seorang presiden, tentara, dokter, dan profesi-profesi hebat lainnya lahir berkat didikan dasar dari para guru.

Untuk menggapai segala impian pun kita memerlukan komitmen. Ada 2 contoh situasi yang dapat dijadikan pelajaran, 

  • Berasal dari keluarga kaya-namun hanya lulusan SMA

Akibat terlalu dimanja oleh kekayaan kedua orangtuanya, dapat membuat sang anak acuh tak acuh untuk melanjutkan pendidikan karena mereka berfikir sudah berkecukupan dan apa lagi yang dicari jika melanjutkan ke jenjang perkuliahan

  • Berasal dari keluarga sederhana-namun bisa kuliah

Kebanyakan anak dari keluarga sederhana memiliki komitmen untuk menaikkan derajat kedua orangtua mereka agar tidak direndahkan oleh orang lain, untuk itu kuliah adalah salah satu jalan untuk membanggakan kedua orangtua mereka

Kira-kira apa yang membedakan? yaitu niat, tekad, dan usaha. Apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka yang dirasa tidak mungkin pun akan terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline