langkah-langkahmu terekam di suatu jalan
secara jelas dan gamblang di ingatanku, sekarang
sesosok yang pernah mengisi lama nafasku
lalu seperti dipukul-pukul kehilangan, saat daun saling jatuh menutupinya
menutupi yang sudah pergi
ada perasaan sedih ketika sadar semuanya sudah berakhir
masih juga tidak kupahami, langkah berlarimu, pergimu
mungkin ini waktu di mana aku harus kembali berjalan
meniti langkah sendiri, atau memilih satu dari sekian banyak nafas yang ada, yang bersedia
cinta itu seperti pejalan; datang dan pergi, hilang dan kembali
aku disadarkan olehmu--kepergian itu