Lihat ke Halaman Asli

Pada Akhirnya

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di keningmu, kutitipkan kecup;

bahwa sesungguhnya yang kutinggalkan adalah harap ketenangan

di matamu, kecup kulindapkan;

ada teduh berharap tak lari menjauh dan tak jenuh

di pipimu, kanan lalu kiri, kecup kutinggalkan;

tidakkah di keduanya sungging senyum nampak selalu anggun, yang berlesung

di bibirmu, kecup malumalu kusinggahkan;

ada yang begitu rahasia, panggil saja cinta

di dadamu, debar menitikkan peluk yang kecup;

ingin menenangkan dengan dekap detakan, dan cinta sudah saling bertuan

di tanganmu, genggam kukekalkan;

ada yang teguh di sana, menuntun dalam perjalanan

sampai ujung dihentikan kematian

bahwa yang akan terus hidup adalah kenangan..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline