Lihat ke Halaman Asli

Selesai

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebentar, jangan pergi dulu. Tengok aku di belakangmu. Setidaknya ucap satu kata untuk yakinkan aku, rindu tak lagi milikku.

masih ada, dua dayung di dalam perahu. Bawalah pergi satu dan tinggalkan satunya untukku.

Jika yakinmu adalah pergi, takkan kupegangi tanganmu, takkan kusangkal lagi lara sendiri.

Ah sudahlah, dayung saja perahunya. Lebih cepat pergimu, lebih cepat pula aku tak melihatmu.

Berhati-hatilah, mungkin ombak sedang tak bersahabat. Jangan sampai perahumu koyak, jangan sampai kalah oleh riak-riak.

sungguh, masih ingin kujaga dirimu, hatimu pun. Tapi inginmu sudah berbeda.

Ah, lanjutkan dayungmu. Jauh menjauh dan tetaplah tak acuh.

Di pantai ini, akan kujaga doa supaya bahagia juga milikmu, tetap milikmu dan aku.

Biar kusimpan dayung yang kau tinggal. Takkan kupakai lagi, biar utuh.

Jika nanti sampai di seberang, temukan bahagia yang lebih dari aku. Jika tidak, bahagiakan dirimu sendiri.

Atau berbincanglah denganku, akan kujawab resahmu, kutenangkan. Meski tak bisa berpelukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline